Pengalaman Unik Jelajahi Ruang Kerja dan Kuliner Kesukaan Soekarno di Yogyakarta
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak hal menarik di Yogyakarta untuk dijelajahi wisatawan. Yogyakarta tidak hanya memiliki destinasi menarik dan kuliner yang lezat.
Kota Gudeg ini ternyata juga menyimpan banyak sejarah menarik untuk dinikmati. Salah satunya sejarah tentang Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Untuk mengetahui sejarah Soekarno, Anda bisa mengunjung The Phoenix Hotel Yogyakarta. MGallery, properti Accor, meluncurkan Soekarno Signature.
Ini merupakan paket eksklusif yang menawarkan kesempatan unik untuk merasakan pengalaman menginap yang bersejarah dan mengingatkan pada Presiden Soekarno.
VP Sales Marketing Accor Malaysia, Indonesia dan Singapura, Adi Satria mengatakan, dalam rangka mendongkrak wisatawan nusantara untuk berwisata, The Phoenix Hotel Yogyakarta menawarkan paket menginap Soekarno Signature.
"Selama masa pandemi ini kami membantu pemerintah agar wisatawan bergerak. Kami buat strategi dengan staycation, roadtrip, dan perjalanan antar pulau. Untuk staycation, wisatawan dapat menikmati paket liburan sambil belajar sejarah," kata Adi Satria, di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, tawaran ini dimulai pada 17 Agustus, menandai HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. Paket tersebut menawarkan tur ke ruangan yang dulunya digunakan sebagai kantor Presiden Soekarno, menginap di The Merdeka Suite, dan pengalaman bersantap eksklusif dengan hidangan yang terinspirasi dari makanan kegemaran sang Proklamator.
The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery merupakan tempat kerja Soekarno ketika ibu kota Indonesia pindah ke Yogyakarta setelah kemerdekaannya.
Berangkat dari berita tersebut, kemudian dilakukan tinjauan literasi dan wawancara kepada mantan pemilik gedung, Bernie Liem, pensiunan staf bernama Karmin saat hotel itu bernama Hotel Merdeka, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Yogyakarta.
Hasilnya, ditemukan fakta, bangunan hotel disewakan kepada pemerintah dan digunakan sebagai the “Hotel National and Tourism Office” (NV HONET) dari tahun 1951 hingga 1988.
Itu adalah lembaga yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda pada masa kolonial. Jejak Soekarno membekas di gedung yang berusia 100 tahun lebih yang dibangun dengan perpaduan arsitektur klasik Eropa dan Jawa ini dan dihiasi ornamen antik dan kaya akan budaya tradisional.
Garth Simmons, Chief Operating Officer, Accor Malaysia, Indonesia, Singapore and South Asia menyampaikan. Accor, operator hotel internasional terbesar di Indonesia, merasa bangga dapat membantu melestarikan nilai sejarah bangsa dan mendukung pariwisata di Yogyakarta melalui program ini.
"The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery dan seluruh properti Accor di Indonesia siap menyambut para tamu dengan mempersiapkan lingkungan yang aman dan higienis berkat label Allsafe karena keselamatan dan kenyamanan tamu dan tim selalu menjadi prioritas utama," kata dia.
Allsafe merupakan protokol pembersihan yang ditingkatkan dan standar keselamatan global dari Accor dan didukung dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat, menjadikannya salah satu standar terketat di dunia perhotelan.
Wisatawan yang ingin Menjelajahi signature Soekarno juga bisa mencicipi kuliner kesukaan Soekarno. Wisatawan dapat mencicipi menu-menu seperti sayur lodeh rebung, tempe, sate ayam bumbu besar, ikan asin jambal terasi, ubi bakar, jadah, hingga minuman sangsaka yang memiliki warna merah putih.
Executive Chef The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery, Febriyanto Safar mengatakan, Bung Karno sangat merakyat karena terlihat dari selera makanan desa yang dipilihnya masuk ke Istana. Dia meminta juru masak istana untuk memasak makanan desa.
"Sayur lodeh ini berbeda karena disaring dua kali. Tampilannya putih dan tidak menguning di sayurannya. Bumbunya juga diracik, dicincang halus kemudian dimasak dengan santan," kata Chef Febriyanto.
Selain itu, keunikan minuman sangsaka merupakan ide dari Soekarno yang ingin dibuatkan minuman nasionalis. Bahannya sangat simpel, terdiri atas kelapa muda dan kolang kaling merah dan dicampur gula merah. Warnanya menginspirasi dari bendera merah putih.
"Minuman ini juga biasa disajikan kepada tamu negara. Sampai sekarang minuman ini masih bisa ditemukan di Istana Negara," kata dia.
Sementara itu, Vinsensius Jemadu selaku Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat menyambut baik program ini.
"Yogyakarta merupakan destinasi yang kaya akan nilai budaya sejarah dan tradisi Indonesia khususnya bagi wisatawan domestik untuk merencanakan perjalanannya ke Yogyakarta," katanya.
Dia berharap inisiatif ini dapat mendukung kampanye nasional yang sedang dijalankan yaitu #DiIndonesiaAja dengan tetap menetapkan protokol-protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Lestari (CHSE) selama periode adaptasi kebiasaan baru.
Soekarno Signature Package seharga Rp1.782.020/malam/kamar untuk 2 orang dapat dipesan mulai 17 Agustus 2020 dengan periode menginap hingga sampai 31 Agustus 2020.
Editor: Vien Dimyati