Pesona Pulau Masakambing di Sumenep, jika Beruntung Bisa Lihat Kakatua Jambul Kuning
JAKARTA, iNews.id - Pulau Masakambing di Sumenep menawarkan petualangan anti-mainstream. Jika pada umumnya lokasi wisata pulau menawarkan aktivitas air, di sini wisatawan bisa lakukan kegiatan lain yang benar-benar menantang dan seru.
Pulau Masakambing adalah pulau terbesar ke-2 di Masalembu, laut Jawa. Pulau ini ada di bagian utara Kepulauan Masalembu. Secara administratif, Pulau Masakambing masuk dalam wilayah Sumenep, Jawa Timur.
Pulau ini memiliki luas sekitar 7,79 km persegi. Keindahan alam dan keramahtamahan penduduk asli menjadi hal yang tak akan ditemui di tempat lain. Makanya, banyak orang tertarik berkunjung ke sini.
Menurut keterangan unggahan akun Instagram @geztu7, Pulau Masakambing ini berjarak 10 mil dari Pulau Masalembu. Penduduk di sini bersuku Bugis dan Madura, serta Jawa. Itu dapat dilihat juga dari rumah adat di setiap jalan yaitu akan ditemui rumah-rumah panggung.
Apa istimewanya Pulau Masakambing di Sumenep?
Jika Beruntung, wisatawan dapat melihat langsung burung paruh bengkok jenis sulphurea abbotti yang dikenal dengan nama Kakatua Jambul Kuning. Aktivitas ini menjadi salah satu primadona yang ditawarkan di Pulau Masakambing di Sumenep.
Bukan sekadar lihat burung Kakatua di habitat aslinya, tapi pengunjung diketahui akan memeroleh edukasi soal hewan tersebut dan bagaimana mereka hidup di alam bebas. Menarik bukan?
Laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan merekomendasikan Pulau Masakambing di Sumenep ini sebagai desa wisata yang layak dikunjungi.
Di sana, selain melakukan pengamatan langsung burung Kakatua Jambul Kuning, wisatawan bisa juga menikmati keindahan hutan mangrove yang menjadi daya tarik pencinta jungle tracking mangrove.
Intinya, pulau ini cocok banget untuk Anda yang suka berpetualang di alam bebas tapi anti-mainstream. Belum habis sampai di situ, wisata alam yang bisa dilakukan wisatawan di Pulau Masakambing adalah berkunjung ke karang putih atau Bukit Keramat.
Menariknya, di pulau ini juga Anda bisa menjajal wisata budaya seperti mappaturung, menjajal permainan rakyat bernama 'Kajenjeng', hingga melihat atraksi pencak silat.
Ada satu wisata budaya yang beda dari wilayah lain dan ada di sini yaitu Mappaturung yang merupakan aksi memberi sedekah pisang dan telur ayam di pinggir pantai. Tradisi ini dipercaya dapat menyembuhkan seseorang yang sakit. Percaya tidak percaya, ya.
Pulau Masakambing sudah dikembangkan menjadi desa wisata, jadi Anda jangan khawatir akan menginap di mana. Sebab, beberapa homestay sudah ada di sana dan harganya sangat terjangkau. Rata-rata harga sewa homestay di sini Rp50.000. Terjangkau sekali, kan?
Wisata kuliner di Pulau Masakambing
Berada di Pulau Masakambing, Anda akan banyak disuguhkan makanan bernuansa 'seafood'. Istimewanya, menu yang disajikan punya cita rasa khas yang sayang untuk dilewatkan. Ada dua menu makanan andalan dari pulau ini, pertama olahan ikan yang dipancing langsung di karang putih dan kepiting saus tiram ala Desa Masakambing.
Soal harga, olahan ikan pancingan di karang putih dihargai Rp70.000, sementara itu kepiting saus tiram ala Desa Masakambing harganya Rp50.000. Wah, masih ramah di kantong tapi dijamin menggoyang lidah karena enak dan lezat.
Akses menuju Pulau Masakambing
Buat Anda yang sudah tak sabar mau berkunjung ke Pulau Masakambing, akses yang bisa dipilih adalah menggunakan kapal laut. Kapal laut yang disarankan yaitu kapal Tol Laut atau Kapal Perintis milik pemerintah. Selain itu, bisa juga dengan Kapal Roro milik pihak swasta. Mengakses kedua kapal tersebut bisa dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Harga naik kapalnya mulai dari Rp18.500 hingga Rp31.000. Lagi dan lagi, masih terjangkau kan?
So, kapan nih merencanakan berwisata ke Pulau Masakambing di Sumenep? Semoga perjalanan 'healing' nanti memorable dan berkesan, ya.
Editor: Vien Dimyati