Pintu Incubator Kenalkan Karya Eksklusif Desainer Prancis di Event JF3, Ada dari Kain Sisa!

JAKARTA, iNews id - Ada banyak hal menarik dalam perhelatan Jakarta Food and Fashion Festival (JF3). Salah satunya saat pertunjukan fashion show para mentor Pintu Incubator 2023.

Ya, para mentor ini berpartisipasi mempresentasikan koleksi eksklusif mereka pada fashion show JF3, ajang fashion festival terbesar di Indonesia. Beberapa mentor yang mempresentasikan koleksinya dalam ajang JF3 Fashion Show, adalah Alphonse Maitrepierre, Joshua Cannone, Martial Charasse, Lucie Brochard, Jonathan Canuti, Mossi Traore, dan Juliette Pasquier.

Baca Juga

Mengenal Keindahan Wastra dari Karo Sumatera Utara di JF3 2023

Karya mereka sangat unik. Salah satunya seperti karya dari Jonathan Canuti. Dia merupakan Founder Studio Clandestin, fashion brand yang menciptakan karya-karya 'iniquological' yang tak terbatas. Dalam JF3 Fashion Show, Jonathan mempresentasikan koleksi eksklusif bertemakan '5' yang bercerita tentang perayaan 5 tahun brand Studio Clandestin.

Koleksi ini menggabungkan daur ulang dengan kerajinan tangan menggunakan kain dari Nona Source (platform yang mengumpulkan dan menjual sisa stok kain dari LVMH Group). Koleksi ini merupakan edisi terbatas di mana setiap potongan diproduksi hanya dalam 5 salinan.

Baca Juga

LAKON Indonesia Pamerkan 100 Busana pada Penutupan JF3

Selain itu, ada Joshua Cannone, merupakan Founder Atelier Penso, yang bekerja sama dengan berbagai brand dalam menciptakan koleksi cardholder, sabuk, dan berbagai aksesori. Dalam ajang JF3 2023, Joshua membawakan koleksi bertema ‘Stems’ yang terinspirasi dari ekonomi kapitalis yang diperoleh dari pengalamannya ketika berada di Lower East Side, New York. Dengan menggunakan simbolisme kota ini, dia menggunakan pendekatan dialektika dan siluet-siluet surealis dalam menciptakan koleksinya.

Baca Juga

Ivan Gunawan Tampilkan Kain Batik Rp200 Ribuan Disulap Jadi Busana Mewah di JF3

Perlu diketahui, Pintu Incubator, program hasil kolaborasi dari JF3, Lakon Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) kembali membuka program inkubasi bagi entrepreneur muda di industri fesyen agar mampu mengembangkan bisnis ke pasar global melalui program Pintu Incubator 2023.

Dalam program ini, Pintu Incubator memperkuat kerjasama bilateral dengan menghadirkan belasan mentor Prancis untuk berkolaborasi dalam sesi mentoring dan pembelajaran. Tidak hanya itu, beberapa mentor yang juga merupakan fashion designer dan juga pelaku bisnis mode turut berpartisipasi mempresentasikan koleksi eksklusif mereka pada fashion show JF3, ajang fashion festival terbesar di Indonesia.

Lebih dari 500 brand lokal telah melakukan registrasi untuk mengikuti program Pintu Incubator 2023, dan setelah melalui proses kurasi, terpilih sebanyak 12 brand yang mengikuti proses inkubasi selanjutnya. Tidak hanya melibatkan mentor dari para profesional di Indonesia, tapi juga fashion expert dan pelaku bisnis mode dari Prancis. 

"Kami bersyukur karena program Pintu 2023 mendapatkan banyak antusiasme dan apresiasi positif dari berbagai pihak. Dalam program ini, kami berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais Indonesia (IFI) menghadirkan desainer dan ahli fashion dari Prancis dalam program Pintu Incubator dan juga JF3," kata Thresia Mareta, Founder of Lakon Indonesia sekaligus inisiator Pintu Incubator, melalui keterangannya belum lama ini.

Thresia menambahkan, melalui kolaborasi ini, dia memiliki kesempatan menjalin kerja sama untuk mendorong Indonesia menjadi bagian dari ekosistem global, sehingga dapat membuka peluang yang lebih besar bagi banyak pelaku secara luas. 

Lebih lanjut, Chairman JF3, Soegianto Nagaria menjelaskan, selama hampir 20 tahun penyelenggaraan, JF3 secara konsisten mendukung dan memberdayakan UMKM lokal. Salah satunya melalui program Pintu Incubator yang berfokus pada pengembangan bisnis dan kreatif muda Indonesia. 

JF3 juga berkembang lebih profesional dengan belajar dari ekosistem industri mode global. Dengan program Pintu Incubator, brand lokal Indonesia akan memiliki kesempatan memperluas wawasan akan pasar mode global. 

"Pada saat yang bersamaan, kita bisa saling mempromosikan karya dan sekaligus memperkenalkan pengrajin, pelaku UMKM mode Indonesia kepada para pelaku mode dari Prancis,” kata Soegianto.

Editor: Vien Dimyati