Potensi Budaya di Labuan Bajo Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
NUSA TENGGARA TIMUR, iNews.id - Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu memiliki hal menarik untuk dieskplor. Tidak hanya memiliki destinasi menarik dan produk kreatif. Labuan Bajo juga memiliki banyak budaya yang eksotis.
Bahkan, dalam rangka membangkitkan kembali pariwisata di Labuan Bajo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan program Aksilarasi (Aksi, Selaras dan Sinergi). Tema yang diangkat adalah Merawat Ingatan Merayakan Peradaban di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Program ini digagas oleh Direktorat Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan. Kegiatan ini bertujuan agar potensi masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya dapat diberdayakan untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Kita tak bisa mengandalkan alam saja. Tapi kebudayaan, interaksi dengan masyarakat lokal, itu juga dibutuhkan," kata Shana Fatina, Dirut BOP Labuan Bajo-Flores dalam media gathering di Labuan Bajo, NTT, Selasa (18/11/2020).
Program yang dimulai sejak September 2020 ini melibatkan 195 orang yang mayoritas berasal dari Labuan Bajo, dan beberapa seniman yang berasal dari kabupaten lain di Flores. Terbagi menjadi empat sub sektor, yakni musik, seni pertunjukan tari, seni rupa, dan penerbitan.
Pendampingan oleh tim kreatif sudah berjalan sejak 3-16 November 2020, dengan menghasilkan 16 produk unggulan yang akan terus disempurnakan hingga 5 tahun ke depan. Uji publik atas program ini akan dilaksanakan secara daring pada 19 November 2020.
"Mudah-mudahan ada karya-karya dari Labuan Bajo yang bisa ditonjolkan atau bisa dijual untuk menambah nilai ekonomi teman-teman," kata Deputi Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif, Neil El Hilman.
Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi super prioritas, tempat diselenggarakannya program Aksilarasi selain Mandalika (Lombok), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Diharapkan, program Aksilarasi memberikan dampak positif bagi masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Selain itu, memperkuat pariwisata dan ekonomi dengan menonjolkan identitas daerah.
Editor: Vien Dimyati