Pria Ini Bangun Istana Hello Kitty Habiskan Rp1,3 Miliar Demi Lamar Kekasih

JAKARTA, iNews.id - Pria asal China menghabiskan sekitar Rp1,3 Miliar demi menciptakan panggung lamaran romantis bertema Hello Kitty yang spektakuler. Lamaran ini terjadi di wilayah Shenzhen, Guangdong, Tiongkok, dan langsung menjadi bahan perbincangan netizen di seluruh dunia. 

Inti dari lamaran ini adalah sebuah bangunan besar bergaya klasik ala Parthenon Yunani. Sebab itu disebut “Hello Kitty Parthenon” karena estetika dan ukurannya yang besar. 

Baca Juga

Mobil Nasional Bakal Dijual di Bawah Rp300 Juta, Mobil MPV atau SUV?

Ide tersebut dibuat bukan dari batu atau marmer asli, tetapi dari ribuan boneka Hello Kitty yang dipasang sedemikian rupa menjadi sebuah kuil.

Selain bangunan utama, lokasi lamaran juga didekorasi dengan bunga mawar yang melimpah, lampu lampion dan lampu hias berjumlah ribuan, dan karpet merah panjang.

Baca Juga

Pemerintah Beri Sinyal Harga Mobil Nasional Bakal Dijual di Bawah Rp300 Juta

Total biaya yang dihabiskan untuk lamaran ini mencapai sekitar Rp 1,3 Miliar. Sebagian besar biaya itu untuk konstruksi khusus, pencahayaan, keamanan, dan ribuan boneka Hello Kitty yang digunakan sebagai bahan dekorasi inti.  

Biaya sebesar ini tentu bukan hal biasa bagi laki-laki pada umumnya. Namun dalam tradisi beberapa budaya, termasuk sejumlah komunitas di Asia, kejutan lamaran yang sangat besar sering dilihat sebagai simbol komitmen emosional dan finansial seorang pria terhadap pasangannya. 

Baca Juga

Hyundai Tertarik Gabung Proyek Mobil Nasional Indonesia

Memilih tema yang spesifik seperti karakter Jepang yang dicintai kekasihnya, pria ini berharap momen tersebut menjadi kenangan tak terlupakan. Sejak viral di media sosial, reaksi dari warganet pun beragam.

Ada yang merasa kagum karena dedikasi dan kreativitas pria tersebut. Ada pula yang mengatakan hal ini berlebihan, mengingat biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Baca Juga

Istana Buka Suara soal Progres Mobil Nasional: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan

Editor: Dani M Dahwilani