Pulihkan Pariwisata, Tempat Wisata Yogyakarta Terapkan Protokol CHSE
JAKARTA, iNews.id - Pariwisata Yogyakarta memiliki banyak daya pikat untuk mendatangkan wisatawan. Namun sayangnya, pariwisata Yogyakarta terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Dalam rangka mengembalikan sektor pariwisata, Yogyakarta siap menerapkan langkah-langkah strategis seperti melakukan kebiasaan baru dengan protokol clear, health, safety and environnment (CHSE).
Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta, Ir Singgih Raharjo mengatakan, Pemerintah daerah bersama dengan industri pariwisata serta akademisi bekerjasama untuk mengembalikan iklim pariwisata di Yogyakarta.
“Ada 2 starategi, pertama adalah pemulihan destinasi, kita merevitalisasi destinasi itu dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Salah satunya Penyediaan sarana CHSE, sarana cuci tangan, pemakaian masker, ini bagian dari kita melakukan pemulihan destinasi,” ujar Singgih dalam gelaran Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) di Sheraton Mustika Hotel, Yogyakarta, Kamis (19/11/2020).
Dia menuturkan, setelah melakukan protokol kesehatan, pihaknya melakukan simulasi, untuk melihat bagaimana protokol kesehatan diberlakukan di usaha pariwisata dan destinasi wisata untuk mengembalikan kepercayaan, baik dari pengelola maupun calon wisatawan sendiri.
“Strategi kedua adalah pemulihan pasar, dan pasar yang dituju adalah domestik, kita lebih menekankan wisatawan lokal karena untuk mancanegara belum dibuka dan kami terus memastikan protokol kesehatan di semua lini dan publik," ujar Singgih.
Dia mengungkapkan, saat ini sebagian besar destinasi wisata telah dibuka, ada 97 destinasi yang dibuka dari 140 destinasi yang ada di aplikasi visiting Yogyakarta.
“Hampir semua sudah dibuka dan memang kita masih melakukan uji coba operasional secara terbatas, yang lain menunggu verifikasi, karena sebelum buka harus mendapatkan rekomendasi dan verifkasi dari pemerintah daerah setempat yang merupakan gabungan dari dinas kesehatan, dinas pariwisata lalu setelah diverifikasi jika memang memenuhi syarat diberikan uji coba operasional," kata Singgih.
Dia menambahkan, ada regulasi yang masih berlaku bagi wisatawan yang ingin datang ke Yogyakarta, seperti jika wisatawan datang dari zona merah harus melampirkan hasil rapid test dan menggunakan aplikasi visiting Yogyakarta untuk informasi terbaru kunjungan wisata.
“Yogyakarta juga punya kekayaan kuliner yang luar biasa, sangat unik, dari mulai pagi hingga bertemu pagi lagi, dari bermacam olahan baik tradisional dan modern, itu selling point yang harus terus kita munculkan,” kata Singgih.
Editor: Vien Dimyati