Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Destinasi Wisata di Banyuwang, Liburan Murah Tidak Bikin Kantong Jebol
Advertisement . Scroll to see content

Ramai Dikunjungi saat Imlek, 5 Kelenteng Ini Paling Tua di Indonesia

Senin, 04 Februari 2019 - 12:36:00 WIB
Ramai Dikunjungi saat Imlek, 5 Kelenteng Ini Paling Tua di Indonesia
Kelenteng tertua di Indonesia (Foto: Instagram ri.dan.ial)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dalam menyambut Tahun Baru China atau Imlek 2019, kelenteng akan ramai dikunjungi masyarakat Tionghoa. Ada banyak aktivitas yang tersaji di tiap-tiap kelenteng yang ada di Indonesia.

Mulai dari pertunjukan barongsai, bazar, kuliner, musik, dan lainnya. Tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat Tionghoa. Kelenteng juga kerap dikunjungi untuk tempat wisata.

Pengunjung yang datang tidak hanya mengagumi bangunannya yang megah, tetapi juga mempelajari sejarah panjang yang ada di kelenteng tersebut. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki banyak kelenteng dengan berbagai macam bentuk. Bahkan, kelenteng-kelentengnya sudah berusia ratusan tahun.

Bangunannya unik, setiap sudut memiliki ciri khas arsitektur China. Biasanya didominasi warna merah dan emas, huruf mandarin juga menghiasi bangunan. Menariknya, kelenteng memiliki ornamen naga yang kerap menjadi daya tarik pengunjung.

Lantas, apa saja kelenteng legendaris di Indonesia yang ramai dikunjungi ketika ada perayaan Imlek? Berikut ulasan iNews.id, Senin (4/2/2019).

1. Kelenteng Hong Tiek Hian, Surabaya (Berdiri : 1293)

Kelenteng Hong Tiek Hian, adalah kelenteng tertua di Surabaya, sekaligus kelenteng tertua di Indonesia. Kelenteng ini dibangun oleh pasukan Tartar pada zaman Khu Bilai Khan pada awal Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-13. Ketika itu, Khu Bilai Khan bersama rombongannya melakukan perjalanan ke Indonesia. Setibanya di Surabaya mereka membangun tempat beribadah.

Kelenteng ini terdiri dari dua bangunan utama. Di antara kedua bangunan terdapat gang bernama Gang Dukuh 2. Di gang yang sekaligus menjadi jalan utama menuju ke pemukiman penduduk tersebut tampak gapura bergaya khas China.

Masuk bagian dalam kelenteng, suasana temaram dan bau hio akan menyambut Anda. Masuk lebih dalam lagi, tampak berbagai altar tempat pemujaan yang dihiasi dengan ornamen khas bergaya China. Terdapat altar mak co dan kong co di lantai dasar, sedangkan di lantai kedua, terdapat altar Dewi Kwan Im, Buddha dan dewa-dewi lainnya.

Bertempat di Jalan Dukuh No 231 Surabaya, klenteng ini menjadi landmark kawasan Pecinan Surabaya tepatnya timur Jembatan Merah. Kini, tempat religius ini dikunjungi oleh banyak orang setiap harinya. Selain sebagai tempat ibadah, di tempat ini juga sering diselenggarakan acara-acara tradisional China seperti pertunjukkan wayang Pho Tee Hi atau perayaan hari-hari besar China seperti Imlek.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut