Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG lewat Aksi Nyata Penanganan Sampah Plastik
Advertisement . Scroll to see content

Sampah Plastik hingga Kemasan Minuman Karton Bisa Jadi Produk Ramah Lingkungan

Rabu, 29 November 2023 - 23:10:00 WIB
Sampah Plastik hingga Kemasan Minuman Karton Bisa Jadi Produk Ramah Lingkungan
Menjaga lingkungan dengan kelola limbah plastik hingga kemasan minuman (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mengelola sampah sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dengan efektif. 

Pertama, penting untuk memisahkan sampah organik dan non-organik. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kebun atau tanaman. Sedangkan sampah non-organik, seperti plastik, kertas, dan logam, dapat didaur ulang atau dikirim ke tempat pembuangan sampah yang sesuai.

Selain itu, Anda juga dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan sekali pakai, seperti kantong plastik atau botol air, dengan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Menggunakan tas belanja kain atau membawa botol air sendiri merupakan contoh kecil yang dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

Hal sederhana itu bisa dilakukan di rumah dan bisa dimulai sejak dini. Tidak hanya masyarakat yang harus peduli dengan lingkungan. Pihak swasta pun juga memiliki berbagai program untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI) yang melakukan kemitraan transformasional dengan Re>Pal, perusahaan pelopor solusi palet berkelanjutan.

Sejalan dengan misi utama FFI untuk mendukung Indonesia yang lebih hijau dan selaras, perusahaan ini menginvestasikan Rp21 miliar untuk inisiatif penting ini. Sebanyak 50.000 palet daur ulang akan dihasilkan dari limbah yang bernilai rendah dan sulit didaur ulang, di mana 20 persen di antaranya berasal dari multilayer plastik dan sisanya berasal dari kemasan minum karton yang diproduksi oleh FFI dan konsumennya. Nantinya palet ini akan digunakan di pabrik Cikarang, sebagai bagian dari penerapan komitmen green manufacturing.

Saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis lingkungan yang serius, tidak terkecuali Indonesia. Sepanjang 2022, Indonesia memproduksi sekitar 36 juta ton sampah, di mana 18,1 persen berasal dari limbah plastik (kedua terbesar setelah limbah makanan). 

Sementara hampir 36 persen atau sekitar 13 juta ton sampah belum terkelola. Padahal ada potensi untuk proses penggunaan ulang dan daur ulang, termasuk sebagai bahan dalam industri atau aktivitas ekonomi lain.

Berend Van Wel, Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia mengatakan, komitmen perusahaan untuk masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan inisiatif ‘Nourishing a Better Planet’ dari FrieslandCampina dan visi FFI ‘Nourishing Indonesia to Progress’, FFI berdedikasi memajukan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras.

"Kemitraan kami terkait pemanfaatan palet berkelanjutan yang diproduksi, merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dan pemanfaatan kembali sampah plastik, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Bersama-sama, kami berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia dan generasi mendatang," kata Berend Van Wel melalui keterangannya belum lama ini.

Dia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak pelaku industri untuk mengembangkan roadmap pengurangan sampah, dengan tujuan mengurangi sampah hingga 30 persen pada 2029. 

Mengomentari kerjasama ini, Marcus Goldstein, PT Re>Pal Internasional Indonesia menyampaikan, kemitraan ini menunjukkan kekuatan solusi inovatif dan kerjasama industri dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan. Membuat langkah perubahan, dengan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk palet konvensional. "Kerja sama antara FFI dan Re>Pal diwujudkan melalui produksi dan penggunaan 50.00 palet berkelanjutan yang diproduksi, sebagai solusi inovatif yang ramah lingkungan," kata Marcus.

Dia menjelaskan, produksi palet melalui proses yang efisien dengan memanfaatkan sejumlah besar sampah bernilai rendah yang sulit didaur ulang, termasuk sampah kemasan saset (multi-layer-plastic) dan kemasan karton (Used Beverage Cartons) – sehingga dapat mengurangi timbulan sampah di tempat pembuangan akhir. Palet daur ulang ini akan digunakan, sebagai wujud komitmen besar terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan.

Selain itu, palet memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan palet kayu dan palet plastik pada umumnya, serta menggunakan lebih sedikit energi dalam proses pembuatannya dibandingkan dengan jenis palet lain. 

Tak hanya itu, FFI telah mengembangkan tata rencana yang komprehensif dalam pengelolaan sampah dan mencapai target bebas karbon pada 2050. Hal ini juga mencakup target keberlanjutan yang besar seperti bebas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada 2023, pengurangan energi dan air lebih dari 15 persen pada 2025, penggunaan energi terbarukan sebesar 40 persen pada 2025, pengurangan emisi CO2 sebesar 40 persen pada  2025, dan mencapai Label D untuk keberlanjutan sebelum 2025, termasuk penggunaan kemasan daur ulang dan mengurangi sampah plastik dalam rantai produksinya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut