Sandiaga Uno Ajak Akademisi dan Dunia Usaha Kolaborasi Bangkitkan Parekraf Nasional
JAKARTA, iNews.id - Pandemi telah membuat suatu perubahan, salah satunya adalah pentingnya aspek lingkungan, sosial dan tata kelola dalam aktivitas ekonomi. Peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat pun harus dilandasi pembangunan berkelanjutan, keberadilan, serta keberpihakan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dalam webinar bertajuk 'Cherish Partnership During Pandemic to Achieve SDG' yang digelar Universitas Trisakti dan PT Chevron Pasific Indonesia pada Kamis (15/7/2021).
Dalam sambutannya, program Nawacita yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutnya sebagai acuan pembangunan nasional. Program tersebut katanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang di dalamnya terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).
"Mari bersama-sama berpartisipasi aktif untuk memeratakan pembangunan," kata Sandiaga Uno mengawali paparannya.
Sektor parekraf dinilainya merupakan sektor ekonomi yang sangat potensial untuk membantu pemerataan ekonomi. Alasannya karena sektor parekraf memiliki ruang lingkup yang sangat strategis, satu di antaranya adalah keindahan alam yang dimiliki Indonesia.
Potensi tersebut katanya dapat dimanfaatkan untuk membangun Nusantara, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote secara berkelanjutan.
"Pariwisata bisa dijadikan lokomotif. Kami melihat pariwisata menjangkau daerah yang terpencil, menimbulkan multiplier effect yang cukup luas untuk membuka lapangan kerja," ujar Sandiaga Uno.
"Dan juga sektor-sektor lain yang bisa bekerjasama dengan pariwisata, seperti sektor pertanian dengan konsep agro wisata," kata dia.
Keyakinan tersebut dibuktikannya lewat pertumbuhan sejumlah subsektor dalam sektor ekonomi kreatif selama pandemi Covid-19.
Bahkan, sektor ekonomi kreatif itu diungkapkannya justru menyumbangkan sebesar Rp1.100 triliun pada 2020.
Hal tersebut secara langsung menempatkan sektor ekonomi kreatif Indonesia pada posisi ketiga dunia.
Antara lain, peringkat pertama Amerika Serikat dengan Hollywood, peringkat kedua Korea dengan KPop dan peringkat ketiga Indonesia dengan beragam sektor ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, kriya, fesyen sampai kepada gaming, aplikasi, animasi, televisi dan radio.
"Pemerintah terus berupaya memberi kebijakan dan strategi supaya kita bisa bertahan, tapi tidak cukup hanya survive (bertahan). Kita harus revive (memulihkan) dan trive (merencanakan masa depan)," ujar Sandiaga Uno bersemangat.
"Saya juga menginisiasi bagaimana kita secara totalitas membantu dunia usaha, karena dunia usaha yang membuka lapangan pekerjaan untuk mata pencaharian dan penghasilan masyarakat," kata Sandiaga.
Pemerintah ditegaskannya harus hadir memberikan fasilitasi, di antaranya lewat bantuan insentif pemerintah yang jumlah anggarannya ditingkatkan hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Begitu juga kesempatan kerjasama lewat skema public private partnership (PPP) yang disebutnya sebagai kolaboraksi.
"Jadi bukan hanya kolaborasi, tapi diwujudkan dengan aksi. Kita harapkan ini adalah salah satu solusi nilai luhur bangsa kita, bergotong royong tanpa membebani anggaran negara," katanya.
Editor: Vien Dimyati