Selain Kuwait, Ternyata Arab Saudi Punya Gurun Permata Alami
JAKARTA, iNews.id – Arab Saudi punya banyak keistimewaan, tidak hanya sebagai negara produksi minyak. Negara ini juga memiliki gurun permata alami.
Ya, belum lama ini ditemukan pasir-pasir berkilauan di Desa Qaisumah, Arab Saudi. Awalnya, pasir berkilauan itu dikira sebagai permata atau perhiasan milik seorang penjelajah yang hilang di gurun. Setelah diteliti lebih jauh, ternyata gurun tersebut adalah hamparan batu permata alami.Batu-batu kuarsa itu berasal dari mikro-mineral yang sama dengan topaz dan amethyst. Apabila dipotong dan dipoles dengan baik, berlian tersebut memiliki kilau dan kecemerlangan yang identik dengan berlian karbon yang berharga jauh lebih mahal.Meski beberapa gurun ditemukan di Uni Emirat Arab (UEA) dan Kuwait, hamparan gurun berlian sebagian besar dipanen di Arab Saudi. Melansir dari Arab News, Senin (7/5/2018), batu mulia tersebut diberi nama Permata Qaisumah, sesuai nama desa tempatnya ditemukan pertama kali.Ribuan tahun lalu, hujan menyapu jutaan permata kuarsa dari hilir pegunungan Hijaz. Air yang mengalir secara alami ke Teluk Arab dan batuan sedimen itu, mengendap menjadi apa yang sekarang berupa dataran gurun yang luas.Dalam keadaan alami, berlian gurun adalah batu sungai sederhana dengan tampilan warna susu. Namun ketika dipegang di bawah sinar matahari, batu tersebut benar-benar tembus cahaya. Para ahli menyatakan, semakin mudah ditembus cahaya, maka kualitas batu permata tersebut semakin baik.
Batu permata gurun itu tahan terhadap perubahan warna, tidak mudah hancur seiring pertambahan usia, bahkan tidak dapat tergores. Tidak seperti permata kubik zirkonia yang diproduksi di laboratorium, batu pertama gurun itu menghasilkan kilau yang lebih murni dan alami. Sebab, mereka mengandung sifat refraktori yang sama seperti berlian karbon murni asli.Batu permata gurun mentah biasanya dipotong berbentuk kotak atau persegi panjang. Setelahnya, batu akan diawetkan menggunakan bahan kimia untuk menjaga kekerasan dan kejelasannya, diikuti proses penggilingan sebagai bentuk akhir permata, sebelum akhirnya dipoles.
Harga jual batu mulia tergantung pada karat, warna, tingkat kejelasan, dan kondisi. Batu mulia dengan kualitas terbaik dilepas dengan harga minimal 200 dolar AS (setara Rp2,8 juta) per kilogram di pasaran. Demikian dimuat Okezone.com.Editor: Tuty Ocktaviany