Singgah ke Desa Unik yang Tersembunyi di Tengah Gurun, seperti Ini Suasananya
JAKARTA, iNews.id - Gurun pasir identik dengan kawasan Timur Tengah. Sepanjang jauh mata memandang hanya ada gundukan pasir.
Jika biasanya gurun pasir hanya ada di kawasan Timur Tengah itu salah. Ternyata, di Amerika Selatan tepatnya di Peru, juga bisa ditemukan gurun pasir.
Sebanyak 10 persen dari negara ini merupakan area gurun. Namun, ada yang unik di kawasan ini. Di Peru, ada satu Desa Oase di tengah gurun. Peru menawarkan pesona gurun terbaiknya dengan Desa Oase yang memukau, yaitu Huacachina. Desa kecil ini berdiri mengitari oase yang luas di tengah gurun.
Penasaran ingin tahu seperti apa Desa Oase ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (14/1/2023).
Desa yang dihuni lebih dari seribu orang ini terletak di Kota Ica dan menjadikan pariwisata sebagai satu-satunya mata pencaharian. Tempat ini dikenal sebagai desa wisata, Huacachina dipilih menjadi tempat favorit warga Lima untuk bersantai dari kesibukan kota besar di akhir pekan.
Oase Huacachina adalah satu-satunya oasis alami di Amerika Selatan dan terletak hanya 5 jam dari Lima dan 15 menit dari Kota Ica, di Peru selatan. Oase terbentuk berkat aliran air bawah tanah yang menghasilkan tumbuhan dan pepohonan di tengah gurun ica.
Saat ini sedang dilakukan upaya untuk melestarikan oase, dan membantu melestarikan vegetasi yang terdiri dari pohon palem, kayu putih dan pohon carob. Menjadi oase alami, Huacachina telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit orang Peru dan orang asing selama beberapa dekade. Pada 1960-an sebelumnya menjadi resor musim panas yang terkenal. Resor ini berisi rumah, hotel, trotoar di sekitar laguna, dan bahkan spa untuk perawatan.
Legenda Huacachina
Konon, oasis tersebut berasal dari air mata seorang gadis dari kota Tacara yang berduka atas kematian kekasihnya, seorang prajurit muda Inca. Setelah menangis berhari-hari, terciptalah laguna, hingga suatu hari sebelum malam tiba, seorang prajurit melewati laguna dan melihat gadis itu. Merasa diamati, wanita muda itu menceburkan diri ke dalam air untuk bersembunyi selama berjam-jam sampai prajurit itu pergi dan ketika dia mencoba untuk pergi dia menyadari, dia telah berubah menjadi putri duyung. Nama gadis itu adalah Huacachina. Legenda mengatakan setiap malam Bulan Purnama, wanita muda itu meninggalkan laguna untuk terus menangis kepada kekasihnya yang meninggal dalam perang.
Editor: Vien Dimyati