Surga Tersembunyi di Tana Toraja, Unik Ada Perbukitan Hijau Punya Suasana Desa yang Asri
JAKARTA, iNews.id - Selain keindahan budaya masyarakat Toraja yang menawan, pesona alamnya pun tak kalah menyihir para pencinta perjalanan untuk menjelajahi kabupaten ini. Ya, kali ini Anda wajib singgah ke surga tersembunyi di Tana Toraja.
Tempat tersebut adalah perbukitan Bonggakaradeng. Bukit yang memiliki julukan Teletubbies ini adalah salah satu bukti keindahan alam Tana Toraja dan menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan.
Menariknya, ketika berada di perbukitan ini, Anda dapat menikmati suasana desanyang asri dan damai. Penasaran seperti apa keindahannya? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (22/7/2023).
Bukit Teletubbies ini oleh masyarakat sekitar juga banyak dikenal dengan nama Bukit Ollon. Destinasi wisata ini menawarkan hamparan rerumputan hijau, dengan lanskap barisan pegunungan dan dibelah dengan aliran sungai, yang berpadu sempurna untuk menikmati keindahan Tana Toraja dari atas ketinggian.
Bukit Ollon adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati suasana alam perdesaan, serta melakukan beberapa aktivitas outdoor seperti berkemah dan aktivitas alam bebas lainnya.
Waktu yang disarankan untuk berkunjung ke Bukit Teletubbies adalah pada pagi hari, sebelum matahari terbit. Pemandangan sunrise yang menawan adalah salah satu momen terbaik untuk menikmati keindahan bukit ini.
Jika lelah berjalan, Anda bisa menyewa kuda dengan membayar Rp25.000 per orang, namun harga ini tentu dapat berubah-ubah dan disarankan untuk menyiapkan budget lebih.
Untuk menjangkau bukit eksotik ini, Anda harus menempuh wilayah pegunungan dengan jarak sekitar 20 km dari Makale atau sekitar 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Pastikan untuk berkunjung saat musim panas, karena jalanan akan sedikit sulit diakses dan bisa berbahaya saat berkendara menuju perbukitan sat musim penghujan. Ketika sedang berlibur ke Tana Toraja, jangan lewatkan untuk mengunjungi bukit Ollon yang berlokasi di Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Editor: Vien Dimyati