Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenekraf Dukung Campus Connect 2025 di Untar, Dorong Talenta Muda Kuasai Jurnalistik
Advertisement . Scroll to see content

Talenta Digital Dibutuhkan Industri Kreatif, Anak Muda Harus Inovatif 

Senin, 04 September 2023 - 23:35:00 WIB
Talenta Digital Dibutuhkan Industri Kreatif, Anak Muda Harus Inovatif 
Talenta digital dibutuhkan industri kreatif (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekonomi kreatif di Tanah Air memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian Nasional. Bahkan, di tengah gencatan teknologi, industri kreatif membutuhkan banyak talenta digital.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi sebesar Rp1.300 triliun atau 7,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan Indonesia saat ini berada di posisi lima besar dunia. 

Potensi ekonomi digital di Indonesia juga sangat besar karena ada 210 juta pengguna aktif internet, 191 juta pengguna aktif media sosial, dan ada 77 persen angka penetrasi internet.

"Apalagi di Indonesia ditopang oleh 75 juta jiwa adalah milenial dan 70 juta jiwa generasi Z yang melek dengan dunia digital, sehingga potensinya cukup besar dan dibutuhkan industri kreatif," kata Sandiaga Uno melalui keterangannya.

Sandiaga Uno mengatakan, peluang pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 150 miliar dolar AS atau setara Rp2.333 triliun pada 2025 sehingga dinilai potensial menjadi instrumen yang mampu memulihkan ekonomi nasional.

"Kalau kita fokus dengan talenta digital yang ada di Tanah Air, diproyeksikan Indonesia akan mencetak nilai tambah ekonomi mencapai 150 ribu dolar AS pada tahun 2025. Kalau kita fokus ini angka-angka yang bisa kita ambil.  Indonesia bukan hanya menjadi tujuan investasi tapi bisa menciptakan inovasi dan lapangan kerja baru," kata Sandiaga Uno.

Sementara itu, Ennita Pramono selaku Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia mengatakan, dalam menyiapkan talenta digital, Samsung Electronics Indonesia konsisten selenggarakan pembelajaran dan pelatihan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman melalui Samsung Innovation Campus (SIC). Apalagi, dengan pertumbuhan pengadopsian Internet of Things (IoT) yang makin masif di Indonesia, SIC mempersiapkan siswa-siswi sekolah menengah di Indonesia menjadi pengembang produk IoT melalui pembuatan prototipe solusi yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat, demi Indonesia yang lebih maju di masa depan.

"Di era Industri 4.0 ini, kemampuan IoT menjadi sangat penting karena pengaplikasiannya semakin luas dan ikut memengaruhi gaya hidup kita. Jumlah perangkat IoT terus tumbuh secara cepat, didukung penetrasi konektivitas yang semakin merata. Karena itulah, kami komitmen membekali anak-anak SMK dan Madrasah Aliyah di Indonesia dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, demi masa depan yang lebih baik," kata Ennita.

Sejak diluncurkan pada 2019, SIC terus berevolusi dengan mengembangkan pelatihan TIK yang selalu relevan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Dari SIC tahun sebelumnya, para siswa sekolah menengah melahirkan inovasi seperti Smart Hydroponic Technology (SAHYT), programming pembelajaran jarak jauh berbasis web, dan helm canggih MyWay yang terhubung dengan aplikasi untuk tuna netra. 

Helm cerdas MyWay menggunakan Sensor Ultrasonik untuk mendeteksi halangan, sehingga bila ada suatu halangan dalam jarak 80 sentimeter. Melalui aplikasi WayApp, Helm MyWay memberikan informasi bagi tunanetra seperti suara peringatan, panggilan kepada penggunanya bila keluarga mencari, mengirim notifikasi hingga dapat mengetahui halangan di depan ketika mereka berjalan. 

"Melalui SIC anak-anak muda Indonesia dapat mengembangkan pengetahuan teknologi terkini yang akan menjadi bekal mereka meraih masa depan mereka yang lebih baik dan membangun Indonesia lebih maju," kata dia.

Ennita menambahkan, pengembangan produk IoT menjadi salah satu keterampilan yang penting dan sedang diminati oleh industri saat ini, sejalan dengan makin integralnya produk-produk IoT dalam gaya hidup masyarakat.

Contohnya di rumah, lanjut Ennita, berbagai perangkat rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, bahkan AC, sudah bisa terhubung ke Internet dan dikontrol dari smartphone. Jumlah perangkat IoT kini sudah melebihi koneksi seluler di Indonesia. Pada 2022, perangkat IoT mencapai 400 juta dan diperkirakan mencapai 678 juta perangkat pada 2025. Sementara, pada 2022, jumlah koneksi seluler di Indonesia mencapai 370,1 juta

"Maka itu, kami konsisten menyelenggarakan SIC dengan keterampilan abad 21. Batch ini kembali berfokus pada IoT dengan tema seputar education, smart building, green issues, dan small middle enterprise empowerment," kata dia 

“Tahun ini, upaya kami membawa generasi muda lebih fasih mengembangkan inovasi teknologi kembali mendapatkan penghargaan Gold Award untuk untuk kategori Excellence in Provision of Literacy & Education Award dari The 15th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023. Penghargaan ini menjadi semangat baru untuk meningkatkan literasi dan pendidikan generasi muda dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah secara kreatif dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan," tutur Ennita.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut