Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perjalanan Karier Nashwa Zahira, Penyanyi Muda Jebolan Indonesian Idol Junior
Advertisement . Scroll to see content

Tantangan Pegiat Seni Lestarikan Kesenian Ketoprak di Era Modernisasi

Sabtu, 15 Juli 2023 - 19:32:00 WIB
Tantangan Pegiat Seni Lestarikan Kesenian Ketoprak di Era Modernisasi
Tantangan Pegiat Seni Lestarikan Kesenian Ketoprak (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pada era modernisasi, kesenian ibarat angin segar yang keberadaannya cukup langka. Maka itu, kesenian harus dilestarikan dan dijadikan warisan untuk generasi muda.

Hal itulah yang membuat seorang Tri Kadar Nugroho, pegiat seni asal Bantul, Yogyakarta yang masih ingin melestarikan seni lewat Kesenian Ketoprak

Tri menilai, kesenian ketoprak cukup eksis sampai era tahun 1990-an. Namun, diakuinya, eksistensi itu juga mulai sedikit memudar dengan adanya era modernisasi.  Lantas, dia bersama pegiat seni lain yang ada Yogyakarta mulai melakukan terobosan, salah satunya dengan mempopulerkan pentas seni ketoprak digital. 

“Sebenarnya dari kawan-kawan di Jogja itu sudah banyak melakukan terobosan-terobosan supaya seni ketoprak itu eksis, seperti halnya mereka ada bikin ketoprak digital,” ujar Tri, dalam Podcast Aksi Nyata, di YouTube Partai Perindo, Kamis, (13/7/2023).

Meski begitu, Tri menilai, pentas seni ketoprak di panggung masih dibutuhkan dan harus terus dilestarikan. Karena, pada dasarnya, menonton pentas seni digital dengan yang di panggung tentu akan memiliki pengalaman yang berbeda. 

“Tapi bagaimanapun juga untuk ketoprak digital itu rasanya tidak sebeda pentas di atas panggung. Tetap pemerintah harus sering-sering memberikan wadah, memberikan panggung pada mereka untuk pentas dan anak-anak muda bisa berekspresi,” katanya. 

Tri juga menyebut, selama ini, pementasan seni ketoprak hanya terbatas pada festival antar kecamatan saja. Ia lantas berharap, agar pentas seni ketoprak bisa ditampilkan di ruang lingkup yang lebih besar lagi. 

“Karena ada festival ketoprak yang dilombakan antar kecamatan dari anak-anak muda, tapi saya sebenarnya berharap tidak berhenti cuman sampai di situ. Jangan cuman pas mau pentas saja mereka baru berproses, tapi siap dipentaskan kapanpun. Jadi bukan karena lagi ada acara, tapi bisa menjadi bagian dari kehidupan ya,” tuturnya lagi.

Dia juga menyebut, agar pentas seni ketoprak bisa lebih diapresiasi dan bisa menjadi salah satu warisan kesenian dan budaya Indonesia yang juga dapat mendunia. 

“Seni ketoprak itu yang penting dibikin murah, tapi tidak murahan, yang penting pentas. Karena ketoprak itu pada dasarnya kesenian rakyat, yang pasti ini harus terus diberikan kepada generasi-generasi selanjutnya,” katanya. 

“Dan mereka bisa tahu ya, ini adalah budaya dan milik dari orang-orang Jogja dan milik dari bangsa Indonesia ya. Sehinggaorang luar negeri datang juga bisa menikmati mereka tahu ada kesenian ketoprak ini,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut