Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ribuan Wisatawan Ramaikan MotoGP Mandalika 2025, Pariwisata NTB Semakin Mendunia!
Advertisement . Scroll to see content

Target 20 Juta Direvisi, Menpar Proyeksi 18 Juta Wisman pada 2019

Jumat, 22 Maret 2019 - 20:08:00 WIB
Target 20 Juta Direvisi, Menpar Proyeksi 18 Juta Wisman pada 2019
Menpar Arief Yahya bersama Content & Regional Director Pung Purwanto, Pemimpin Redaksi Djaka Susila, dan Gemala Hanafiah. (Foto: iNews.id/Vien Dimyati)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata di Indonesia mengalami kemajuan besar. Bahkan, ditargetkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) tercapai hingga 2019 dengan proyeksi nilai devisa 17,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, target tersebut tampaknya meleset karena ada bencana yang terjadi di Tanah Air. Maka itu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merevisi dan memproyeksikan 18 juta wisman di akhir tahun dengan nilai devisa sebesar 16,11 miliar dolar AS pada 2019.

"Mengapa 2017-2018 target wisman tidak tercapai? Pada 2017 hanya mencapai 14 juta dengan target 15 juta wisman. Penyebabnya karena ada bencana. Apa yang terjadi di Bali seperti erupsi Gunung Agung. Padahal impact-nya hanya radius 12 km. Lalu diumumkan Bali dalam kondisi bahaya hingga banyak negara keluarkan travel advice. Turis China jadi nol. Padahal, per bulan bisa mencapai 200 ribu," kata Menpar Arief Yahya dalam dalam Roundtable Discussion Sustanaible Tourism, Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Maka itu, lanjut Menpar, Kemenpar memprediksi atau memproyeksikan 18 juta wisman di akhir tahun dengan nilai devisa sebesar 16,11 miliar dolar AS pada 2019. 

"Ini proyeksi. Meski turun ini sudah menjadikan pariwisata di Indonesia sebagai penghasil devisa terbesar," kata Menpar.

Menpar Arief juga menambahkan, dirinya berjanji kepada Presiden RI Joko Widodo ingin menjadikan pariwisata Indonesia menjadi yang terbesar. Pariwisata RI bisa mengalahkan pariwisata di Asean.

"Saya janjikan kepada Presiden. Pariwisata Indonesia jadi yang terbesar, bukan yang terbaik. Musuh di Asean mudah kita kalahkan seperti Malaysia, Thailand, dan lainnya. Tetapi saya tidak tetapkan Vietnam sebagai pesaing. Saya hanya bilang awas karena Vietnam melesat jauh," kata ujar Menpar.

Program realistis untuk mewujudkan 18 juta wisman pada 2019, Menpar mengatakan kuncinya pada konektivitas. Selama ini, konektivitas udara masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisman ke Tanah Air.

Kemenpar mencatat, data kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada 2017 rata-rata lebih dari 55 persen menggunakan Full Service Carrier (FSC), dan sisanya menggunakan Low Cost Carrier (LCC). Namun, ternyata pertumbuhan FSC rata-rata hanya 12 persen jauh di bawah LCC yang tumbuh rata-rata 21 persen pertahun.

“Untuk itu Indonesia harus mempunyai Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Secara de facto Terminal 2F Bandara Soeta sudah menjadi LCCT airport sejak 1 Maret 2019, dan 1 Mei 2019 secara de jure Terminal 2F sudah menjadi LCCT,” kata Menpar Arief Yahya.

Untuk infrastruktur bandara sendiri saat ini sedang terus dikebut. Pembangunan infrastruktur baru seperti Airport New Yogyakarta Internastional Airpot (NYIA) yang beroperasi April 2019 dan beroperasi untuk internasional pada Oktober 2019 akan mendongkrak jumlah pengunjung ke Candi Borobudur.

“Pengoperasian NYIA akan meningkatkan jumlah wisatawan di Borobudur yang semula berkisar satu juta bisa meningkat mencapai dua juta orang. Lalu second rapid Exit Taxi Way di Ngurah Rai diharapkan rampung pada Oktober, dampaknya akan menambah jumlah penumpang sampai 39 juta yang saat ini sebanyak 29 juta,” kata Menpar.

Round Table Discussion dengan tema “Sustainable Tourism” ini diselenggarakan di Auditorium Gedung SINDO pada Jumat (22/3/2019). Diskusi ini menghadirkan narasumber Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Travel Influencer Gemala Hanafiah. Diskusi ini bertujuan menyosialisasikan capaian dari kinerja Kementerian Pariwisata.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut