Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

5 Rekomendasi Menyaksikan Tari Kecak di Bali, Ada Pura hingga Tebing Laut

Rabu, 18 Maret 2020 - 13:30:00 WIB
5 Rekomendasi Menyaksikan Tari Kecak di Bali, Ada Pura hingga Tebing Laut
Keseruan menyaksikan Tarian Kecak di Bali (Foto : Instagram@explorebaliholiday)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tarian tradisional yang eksotis ini wajib Anda tonton ketika travelling ke Bali. Tarian asli dari Pulau Bali ini memang terlihat unik dan khas. Bahkan, ketika menyaksikannya akan terasa suasana magis.

Kata Kecak yang melekat pada Tari Kecak diambil dari suara “cak… cak… cak…” yang diucapkan terus menerus oleh para penari sepanjang pertunjukan. Tarian ini menjadi salah satu magnet daya tarik wisata di Bali.

Sejarahnya, Tarian ini merupakan tarian sakral yang biasanya hanya bisa dipentaskan di dalam pura. Hingga kini Tari Kecak mengalami perkembangan yang luar biasa dan sudah dikenal luas oleh dunia.

Kecak yang semula hanya berkembang di Bona – Gianyar semakin meluas ke wilayah lain di Bali. Gerakan Tari Kecak sebenarnya sederhana saja. Tari Kecak melibatkan beberapa penari laki-laki yang jumlahnya bisa mencapai puluhan.

Mereka akan duduk melingkar mengelilingi api unggun. Para penari laki-laki ini mengenakan kain kotak-kotak yang disebut saput poleng.

Gerakan yang mereka lakukan hanya mengangkat kedua tangan dan dengan irama yang khas menyerukan “cak… cak… cak…” terus menerus sepanjang pertunjukan berjalan.

Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung tarian tradisional ini, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat terbaik di Bali. Masing-masing tempat memiliki keunikan tersendiri.

Ingin tahu di mana saja Tarian Kecak dapat Anda saksikan? Berikut ulasan rangkumannya dikutip Rabu (18/3/2020).

Uluwatu

Uluwatu menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan untuk menyaksikan Tarian Kecak. Tarian Kecak akan dimainkan di panggung Uluwatu, di atas tebing laut.

Jika ingin menyaksikan pertunjukan ini, Anda bisa membeli langsung tiket di loket dekat pintu masuk panggung. Harga tiket berkisar Rp100.000 per tiket.

Pertujukkan sendratari Ramayana dan Tari Kecak di komplek Pura Uluwatu diselenggarakan tiap hari pukul 18.00 WITA. Datanglah sekitar 15 menit sebelum acara dimulai untuk mendapatkan tempat duduk terbaik yang berada di bagian tengah tangga.

Pura Dalem Ubud

Pura Dalem Ubud menjadi salah satu tempat selanjutnya. Biasanya, Tarian Kecak akan dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan. Namun sayangnya, tempat ini tidak menampilkan tari kecak setiap hari melainkan hanya pada hari tertentu, yakni pada Rabu dan Sabtu pukul 19.30 WITA.

Taman Budaya GWK

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau lebih sering disebut dengan julukan GWK juga merupakan salah satu tempat yang seru untuk menonton tari Kecak di Bali. Anda dapat menikmatai Tarian Kecak di GWK Amphitheatre yang bisa menampung hingga 800 orang.

Pertunjukan tari Kecak diadakan setiap hari mulai pukul 18.30 WITA. Atraksi utama dari tempat ini adalah patung yang sangat besar dan cocok untuk dijadikan sebagai spot foto-foto.

Tanah Lot

Ikon Bali ini jangan sampai dilewatkan. Di Tanah Lot, Anda bisa melihat pertunjukan tari Kecak yang menakjubkan. Waktu yang tepat untuk datang ke tempat ini adalah sore hari di mana Anda bisa melihat pertunjukan tari Kecak sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Pertunjukan tersebut diadakan setiap hari pada pukul 18.30 WITA hingga selesai.

Batu Bulan

Desa Batu Bulan menjadi salah satu rekomendasi yang bisa dikunjungi. Anda bisa menonton tari kecak di tempat ini setiap hari. Pertunjukan dimulai pada pukul 18.30 - 19.30 WITA.

Desa Batu Bulan lokasinya cukup strategis, hanya berjarak 10 kilometer dari Denpasar. Selain itu, tempat ini juga telah menjadi salah satu destinasi wisata terfavorit di Bali.

Desa Batu Bulan terkenal di kalangan turis karena kerap menampilkan Tari Barong dan Kecak. Umumnya, mereka yang tampil adalah pedagang dan petani yang tinggal di sekitar desa.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut