Tercantik di Dunia, Maldives dan Solomon Akan Hilang 80 Tahun ke Depan
JAKARTA, iNews.id - Di seluruh dunia, ada banyak pulau yang secara perlahan tapi pasti akan tenggelam. Sebelum kehilangan pulau-pulau tersebut, tidak ada salahnya dari sekarang Anda melakukan perjalanan ke sana.
Sebab, dalam waktu 80 tahun ke depan, beberapa pulau yang terkenal indah di dunia ini akan tenggelam. Salah satunya Pulau Solomon, kelompok dari 1.000 pulau dan atol di Pasifik Selatan ini akan tenggelam. Selain Solomon, ada Maldives, pulau cantik yang terkenal di dunia. Diperkirakan, pada 2100 permukaan laut akan menenggelamkan Maldives.
Ada banyak deretan pulau indah lain yang akan tenggelam. Selagi pulau-pulau ini masih berdiri kokoh dengan anggunnya, yuk kunjungi dari sekarang. Ingin tahu apa saja pulau-pulau tercantik di dunia yang akan tenggelam dalam 80 tahun ke depan? Berikut ulasan iNews.id, seperti dikutip melalui Readers Digest, Jumat (20/7/2018).
1. Pulau Solomon

Kepulauan Solomon merupakan kelompok yang terdiri dari hampir 1.000 pulau dan atol di Pasifik Selatan. Solomon perlahan-lahan akan hilang ditelan laut. Bahkan, permukaan laut telah meningkat sekitar 8 milimeter per tahun sejak 1993. Ini meningkat sangat cepat sehingga ibu kota provinsi Choiseul ini berada pada 6,6 meter di sekitar permukaan laut. Sebuah kota baru sedang dibangun untuk penduduk agar pindah. Menurut sebuah makalah pada 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters, lima pulau karang telah hilang, dan beberapa desa yang telah berdiri sejak 1935 sudah hancur.
2. Maldives

Maldives populer dan indah. Ini merupakan kepulauan di Samudera Hindia yang akan tenggelam dalam 80 tahun ke depan. Maladewa memiliki banyak resor cantik dan hotel bawah laut. Menurut CIA, rendahnya ketinggian pulau membuat mereka sensitif terhadap naiknya permukaan laut. World Bank mengatakan, pada proyeksi kenaikan permukaan air laut saat ini, seluruh negara bisa berada di bawah air pada 2100. Pada 2009, presiden negara itu mengadakan pertemuan di bawah air untuk menangani bencana yang akan datang.
3. Palau

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam kolaborasi antara Dinas Cuaca Nasional Palau dan Program Ilmu Perubahan Iklim Pasifik mengatakan, permukaan laut telah meningkat di Palau, yang terletak di Pasifik Selatan, sekitar 0,35 inci per tahun sejak 1993. Ini meningkat sekitar tiga kali dari rata-rata global.
Diperkirakan kenaikan ini akan terus meningkat hingga 24 inci lagi pada 2090. Public Radio International melaporkan, penduduk mulai mengeluhkan pekarangan mereka yang dibanjiri air laut selama beberapa bulan saat air laut pasang. Ikan ubur-ubur yang tidak menyengat di pulau ini bahkan menghilang, yang mungkin juga disebabkan oleh perubahan iklim.
4. Mikronesia

Mikronesia adalah sebuah negara yang terdiri dari 607 pulau yang terletak 2.500 mil di barat daya Hawaii, Samudera Pasifik. Luasnya hanya 270 mil persegi, tanahnya dipenuhi dengan gunung, bakau, laguna, dan pantai. Karena meningkatnya permukaan laut, negara ini telah kehilangan beberapa pulau belum lama ini. Sementara, pulau lainnya telah berkurang ukurannya, menurut Journal of Coastal Conservation.
5. Fiji

The Pacific Islands of Fiji juga memiliki dataran rendah dan rentan terhadap perubahan di permukaan laut. The United Nations Framework Convention on Climate Change mengatakan, desa Vunidogoloa adalah yang pertama untuk memulai relokasi, karena kenaikan permukaan laut yang cepat dan memburuk.
Sebuah laporan World Bank mengatakan selama beberapa dekade terakhir, beberapa garis pantai di desa-desa telah dilaporkan menyusut 15-20 meter. Ini disebabkan karena hilangnya hutan bakau. Permukaan laut diperkirakan akan meningkat hingga 43 cm pada 2050, menurut laporan itu. Meningkatnya suhu laut juga memengaruhi terumbu karang, menghasilkan pemutihan karang yang mengubah karang menjadi putih dan rentan terhadap penyakit.
Editor: Vien Dimyati