Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Terobosan Pariwisata, Storytelling dan Desain Promosikan Destinasi dan Ekraf

Jumat, 28 Agustus 2020 - 18:45:00 WIB
Terobosan Pariwisata, Storytelling dan Desain Promosikan Destinasi dan Ekraf
Promosikan destinasi dan produk ekraf dengan storytelling (Foto : Kemenparekraf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Storytelling menjadi salah satu terobosan baru dalam memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia. Cara ini dapat memikat wisatawan untuk berwisata ke tempat-tempat bersejarah dan lainnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengoptimalkan penggunaan desain dan storytelling dalam mengembangkan dan memasarkan produk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wawan Rusiawan menekankan pentingnya menggunakan desain dan narasi yang kuat bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama dalam memasarkan produk, sehingga semakin menarik perhatian konsumen.

“Kita memiliki banyak produk. Sayangnya pelaku parekraf belum memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan produk ke dalam desain yang menarik dan narasi yang kuat. Oleh karena itu, desain dan narasi menjadi sangat penting yang harus dimiliki oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Tujuannya agar dapat menciptakan produk yang luar biasa,” ujar Wawan, di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Untuk mendukung hal itu, para pelaku ekonomi kreatif harus terlebih dahulu melakukan pengkajian data yang cukup lengkap. Sebab, Wawan menilai pentingnya kelengkapan data dalam hal apa pun, termasuk untuk produk yang akan menggerakkan seseorang untuk bertindak atau memutuskan membeli.

“Ketika kita berbicara mengenai data, maka data merupakan komponen penting dalam kegiatan riset dan kajian studi. Kita dapat mentransformasikan data menjadi informasi yang akhirnya menjadi basis dalam pengambilan keputusan secara tepat,” kata Wawan.

Untuk itu, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar seminar daring Bincang Inklusif Seputar Metadata (BISMA). Melalui kegiatan ini para pelaku usaha parekraf dibekali pemahaman sekaligus bisa berbagi pengetahuan terkait cara membuat desain dan narasi dengan baik dan menarik serta sebagai sarana mengumpulkan infromasi berbasis data pelaku parekraf.

Seminar daring ini menghadirkan dua narasumber yakni Desainer Sugeng Untung dan Produser Film dan Penulis Buku Handoko Hendroyono.

Dalam paparannya, Produser Film dan Penulis Buku, Handoko Hendroyono mengatakan, storytelling sangat penting bagi conscious consumer. Di mana konsumen memiliki rasa kepedulian dan kesadaran akan kebaikan dan tanggung jawab.

“Sebagai contoh, ketika konsumen minum kopi, mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar mengenai background dari kopi tersebut, seperti petaninya siapa, bagaimana cara mengolah kopi, jenis-jenis kopi, manfaat kopi, dan lain sebagainya. Informasi seperti ini bisa kita kemas melalui storytelling yang baik,” ujar Handoko.

Dengan storytelling, para pelaku parekraf dapat memperkenalkan produk atau karya dengan menceritakan nilai atau makna yang terkandung di dalamnya. Ini dapat menciptakan kesan atau energi positif yang menyentuh hati dan menciptakan hubungan emosional antara produk dengan konsumennya.

Handoko menyarankan ketika para pelaku parekraf membuat produk, maka harus memulai dengan narasi yang benar. Narasi tidak selalu dalam bentuk alur cerita tetapi juga alur strategi.

“Seperti, waktu lalu, ketika mendirikan M-bloc. Narasi dimulai dengan melakukan press conference, tujuannya adalah untuk mempresentasikan sekaligus memperkenalkan konsep M-bloc agar menarik perhatian talent-talent terbaik di bidangnya, baik film, fashion, musik, maupun food and beverage,” ujar Handoko.

Menurut dia, dengan menggandeng talent-talent terbaik untuk melakukan kolaborasi maka akan menciptakan jejaring kerja yang luas. “Karena bisnis bukan mengalahkan lawan, bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi suatu hal yang sangat penting,” kata Handoko.

Dia melanjutkan, langkah selanjutnya ketika brand sudah berkembang pesat, maka para pelaku parekraf pun tetap harus terus melakukan inovasi dan menciptakan kreativitas tanpa henti.

“Setelah sukses pun, kita harus membuat narasi-narasi kembangan baru untuk memperkuat culture narasi yang lama," ujar Handoko.

Desainer, Sugeng Untung menambahkan, selain narasi, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan dan memasarkan produk adalah desain.

“Di era global, produsen produk harus mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Meski, konsumen itu sendiri sesungguhnya belum memikirkan produk tersebut. Dalam konteks itu, produk harus adaptif terhadap perkembangan dan perubahan zaman,” kata Sugeng.

Dia melanjutkan, zaman dan pola pikir konsumen akan sangat memengaruhi eksistensi produk. “Keinginan konsumen akan produk itu berkembang seiring dengan perubahan zaman. Sebagai contoh kipas angin. Dahulu, kipas angin memiliki model dan desain yang standar. Tetapi seiring perkembangan dan kebutuhan konsumen, maka desain kipas angin pun berubah dengan berbagai macam jenis,” kata Sugeng.

Oleh karena itu, dia menekankan, desain dan storytelling memiliki value yang besar bagi produk. “Semua produk, pasti mempunyai desain dan storytelling. Tidak ada satupun produk di dunia ini yang tidak didesain. Desain adalah proses pemecahan masalah, solusi dan inovasi, serta interaksi yang berujung pada kepuasan konsumen. Produk yang baik pasti akan laku. Kalau tidak laku pasti ada kekeliruan pada desain,” kata Sugeng.

Oleh karena itu, dia menegaskan, penting bagi pelaku parekraf untuk memerhatikan desain pada produk. Sebab desain yang menarik mampu menjadikan produk untuk memiliki daya tarik lebih bagi konsumen.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut