Tersembunyi di Malang, Ternyata Ini Kolam Kuno Bekas Pemandian Orang Sakti Zaman Dulu
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak destinasi wisata yang merupakan peninggalan bersejarah kuno masa kerajaan. Selain menarik, beberapa bangunan kuno ini memiliki sejarah unik.
Terutama jika Anda singgah ke Jawa Timur. Jawa Timur merupakan provinsi yang menyimpan banyak sisa-sisa kebudayaan Jawa dalam bentuk peninggalan sejarah maupun situs-situs arkeologi yang dijadikan wisata budaya.
Contohnya, di Malang atau lebih tepatnya di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan. Di sini terdapat spot nongkrong yang viral di Instagram, yaitu Tomboan Ngawonggo, rupanya memiliki situs peninggalan kuno tak jauh dari tempat berkumpulnya wisatawan.

Berjarak sekitar satu jam dari Malang dan bisa dimasuki dengan tarif seikhlasnya. Tomboan Ngawonggo merupakan tempat wisata bernuansa Jawa kuno yang dikelilingi hutan bambu. Namun, berjalan sedikit dari tempat berkumpul yang disediakan, terdapat pemandian kuno yang disebut Petirtaan Ngawonggo.
Untuk mencapai petirtaan pun tak sulit. Dengan jalan yang cukup bagus, meski belum memiliki penerangan, wisatawan bisa menyeberangi jembatan bambu di atas sungai yang sangat jernih untuk menemukan petirtaan tersebut.

Sedikit berbeda dengan Tomboan Ngawonggo, Petirtaan Ngawonggo belum terlalu dikelola dan perawatannya masih datang dari kantong warga sekitar. Jadi, beberapa arca yang terdapat di petirtaan terkesan kurang terawat dan sudah aus dimakan waktu.
Pemandian ini diperkirakan berasal dari abad ke-10 dan sempat disebut dalam Prasasti Wurandungan. Diekskavasi pada tahun 2017, pemandian ini menguak misteri dari kata “Sang Hyang Kaswangga” yang merupakan salah satu gugusan kahyangan dalam Prasasti Wurandungan. Kata “Kaswangga” diyakini merupakan akar dari nama Desa Ngawonggo.
Menurut sejarawan, tulis kanal YouTube ASISI Channel, petirtaan ini bisa jadi berasal dari zaman akhir kerajaan Singhasari.
Petirtaan Ngawonggo ini memiliki empat pemandian terpisah yang sistem pengairannya saling terhubung. Menurut pengamatan ASISI Channel, pemisahan empat pemandian ini kemungkinan besar berdasarkan sistem kasta agama Hindu.

Sebagai situs pemandian kuno, tempat ini dipercaya merupakan sarana pemandian suci yang harus disinggahi sebelum melakukan ritual keagamaan. Konon, pemandian ini merupakan mandala padewaguruan, sarana pendidikan di mana para murid yang mencari kesaktian akan diajar oleh dewa guru yang sakti. Oleh sebab itu, wanita yang sedang berhalangan atau hamil dilarang mendatangi petirtaan suci ini.
Sampai saat ini, Petirtaan Ngawonggo masih sering didatangi peziarah yang ingin beribadah. Bisa dilihat dari banyaknya sesajen dan dupa menyala yang tersebar di berbagai sudut situs kuno ini. Penasaran dengan petirtaan kuno ini?
Editor: Vien Dimyati