Tersembunyi di Pekarangan Rumah Warga, Ditemukan Candi Kuno Lebih Tua daripada Borobudur
JAKARTA, iNews.id - Selalu ada hal menarik untuk dieksplorasi wisatawan terkait peninggalan sejarah kerajaan di Indonesia. Salah satunya adalah bangunan candi yang memiliki keunikan tersendiri.
Penemuan situs diduga candi sempat menghebohkan warga Kendal, tepatnya di Dusun Boto Tumpang, Desa Karangsari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada 2019.
Sejak saat itu, bangunan tersebut kini masih dalam tahap ekskavasi atau penggalian yang dilakukan oleh warga setempat bersama dengan Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas).
Situs yang kemudian dinamai dengan Candi Boto Tumpang tersebut awal mulanya ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang warga bernama Suprabowo saat sedang menggali pekarangan di depan rumahnya yang akan digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Saat sedang melakukan penggalian, dia tidak sengaja menemukan batu bata yang tersusun rapi. Setelah itu, Suprabowo memutuskan tidak melanjutkan penggaliannya karena takut terjadi sesuatu.
"Saya menemukan batu bata yang tertata rapi sehingga penggalian tidak diteruskan dengan alasan khawatir terjadi sesuatu," ujarnya saat diwawancarai pada Kamis (22/4/2021).
Bak gayung bersambut, tim dari Puslit Arkenas yang sedang melakukan pencarian dan penelitian terkait peninggalan Hindu-Budha di sepanjang pantai utara Jawa Tengah, mulai dari Kabupaten Brebes hingga Rembang kemudian mendeteksi situs tersebut.
Akhirnya, warga kemudian diminta untuk melakukan penggalian pertama di tempat yang sama dengan lokasi yang dimaksud oleh Suprabowo tersebut pada 2019, yang kini di tahun 2021 kembali diteruskan usai sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19.
Kemegahan Bangunan Candi
Saat pertama kali dilakukan penggalian, Agustijanto Indrajaja selaku Ketua Tim Puslit Arkenas mengungkapkan, bangunan candi tersebut diduga memiliki ukuran 12x12.
Namun, setelah dilakukan penggalian lebih lanjut sedalam 7 meter, ditemukan fakta, galian tersebut baru sebatas sisi lantai saja, sehingga luas candi pun diperkirakan 2 kali lipat daripada dugaan awal atau sebesar 24x24 meter.
"Bentuk candi ada tangga masuk, ketinggian dari lantai hampir 3 meter. Karena di bagian pesisir pantai kebanyakan candi berupa boto tumpang," kata Agustijanto.
Agustijanto menambahkan, berdasarkan profil atau bentuk candi, ditemukan bangunan berbentuk setengah lingkaran yang sama persis dengan Candi Batujaya Karawang yang sebelumnya telah diteliti dan ditemukan pada tahun 2000.
Diperkirakan Lebih Tua daripada Candi Borobudur!
Berdasarkan pengamatan serta penelitian lebih lanjut, Candi Boto Tumpang tersebut diperkirakan sebagai situs peninggalan kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-7.
Dugaan tersebut semakin diperkuat dengan hasil uji bahan temuan yang dikirim ke dua laboratorium berbeda di Selandia Baru dan Prancis, yang menunjukkan, candi yang dinamai sesuai dengan nama desa tempat ditemukannya tersebut dibuat di era tahun 630 Masehi.
Itu artinya, Candi Boto Tumpang merupakan bangunan candi yang lebih tua daripada candi peninggalan kerajaan Mataram Kuno lainnya yang ada di Jawa Tengah.
Bahkan, Candi Boto Tumpang diperkirakan lebih tua daripada bangunan Candi Borobudur sekalipun yang diketahui baru dibangun pada abad ke-8, tepatnya di tahun 750 Masehi!
Diharapkan Menjadi Tempat Wisata
Dengan ditemukannya bangunan Candi Boto Tumpang tersebut, warga berharap jika nantinya candi sudah kelihatan semua dan dipugar, maka akan menjadi objek wisata sejarah yang bisa mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.
"Ya kalau bisa dibuat tempat rekreasilah, biar warga di sini maju. Kan setelah diteliti ternyata ada beberapa titik temuan dan terus digali, nanti bisa ramai di sini," ujar Suprabowo sang penemu pertama candi tersebut.
Editor: Vien Dimyati