Terungkap Rumah Peninggalan Zaman Majapahit, Suasananya Masih Asri dan Alami
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak peninggalan sejarah di Indonesia yang masih tersimpan dan membuat penasaran. Mulai dari bangunan candi hingga peninggalan kerajaan memiliki daya tarik tersendiri.
Indonesia memang telah lama dikenal sebagai negara yang banyak memiliki warisan budaya dari peradabannya terdahulu. Peninggalan nenek moyang seperti prasasti, relief hingga candi banyak ditemukan oleh arkeolog hingga masyarakat.
Penemuan-penemuan besar tersebut biasanya diawali oleh penemuan kecil dari masyarakat setempat seperti adanya bebatuan kuno yang dapat menjadi petunjuk untuk melakukan observasi lanjutan.
Salah satu wilayah yang diyakini banyak menyimpan peninggalan purbakala adalah Mojokerto, wilayah kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang juga diyakini sebagai pusat dari Kerajaan Majapahit. Terutama di masa pemerintahan Raden Wijaya yang merupakan raja pertama dari kerajaan legendaris tersebut.

Yang paling terkenal tentu saja bangunan yang diberi nama Situs Trowulan. Selain itu, ada juga beberapa peninggalan kecil yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah cagar budaya berisikan bebatuan kuno yang terletak di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Mojokerto.
Diperkirakan bangunan ini merupakan rumah peninggalan Majapahit. Lantas, seperti apa penampakannya?
1. Rute Menuju Lokasi Cagar Budaya
Dilansir dari kanal YouTube Kuno Brono pada Sabtu (7/8/2021), terlihat area Desa Begaganlimo merupakan bagian dari gugus Pegunungan Anjasmoro memiliki jalan berupa gundukan yang berbukit.

Untuk bisa mencapai situs yang dimaksud, pengunjung harus berhati-hati karena jalanannya yang menanjak dan berada di area hutan rimba. Tampak pula suasana hijau dan sejuk dari area pegunungan yang tentunya sangat memanjakan mata.
2. Diduga Sebagai Lokasi Pemukiman Warga di Zaman Majapahit
Sesampainya di lokasi, terdapat papan petunjuk tempat berisikan bebatuan kuno tersebut telah ditetapkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) sebagai cagar budaya.
Ketika masuk ke dalam, Anda akan disuguhkan pemandangan berupa bebatuan kuno dari berbagai jenis dan bentuk, mulai dari batu-batuan umpak hingga andesit.
3. Total terdapat sekitar 50 bebatuan di cagar budaya tersebut.
Di sekitar area cagar budaya, terdapat sungai yang masih terjaga kebersihan airnya dengan arus yang cukup deras. Selain itu, ada juga berbagai tanaman konsumsi seperti kopi dan berbagai jenis sayuran.
Oleh karena lokasinya yang demikian, cagar budaya tersebut diperkirakan menjadi tempat pemukiman warga di zaman kerajaan Majapahit.
Editor: Vien Dimyati