Unik, Ada Desa Ninja di Kebumen Lengkap dengan Pohon Sakura, seperti Ini Suasananya!
JAKARTA, iNews.id - Desa unik di Kebumen sangat menarik untuk dikunjungi. Terutama jika singgah ke salah satu desanya bernama Karangpule, di sini Anda dapat melihat suasana perdesaan seperti di Jepang.
Desa dengan suasana Jepang tersebut dijuluki Desa Ninja. Desa Ninja merupakan desa unik yang terletak di Dukuh Bakung RT.03 RW.01 Desa Karangpule, Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Ketika berada di desa ini, warga Kebumen tak perlu jauh-jauh lagi untuk menikmati suasana perdesaan bak di negeri Sakura, Jepang. Di sini, Anda dapat memandang pohon sakura dan rumah-rumah dengan arsitektur Jepang.
Penasaran ingin tahu seperti apa keunikan Desa Ninja yang ada di Kebumen? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (5/6/2023).
Sesuai dengan konsep yang dibuat, desa ini benar-benar menggunakan berbagai ornament bertema Jepang untuk mendapatkan suasana yang mirip seperti di negara asalnya. Di sini Anda dapat melihat pohon sakura buatan, pohon harapan, area bermain ninja, dan lampion yang dijadikan sebagai tempat atau latar berswafoto. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp10.000 saja per orang, Desa Ninja telah menjadi objek wisata hiburan yang murah dan memanfaatkan kreativitas masyarakat Desa Karangkule.
Di Desa Ninja juga ada rumah makan, yang juga dihiasi dengan berbagai ornament dinding berupa lukisan Geisha, yang berjejer rapi. Menariknya lukisan ini menggunakan kain perca alias kain bekas, yang ternyata punya nilai estetika. Sambil menjelajahi Desa Ninja, pengunjung juga bisa menyewa Kimono sambil berswafoto dengan latar bunga-bunga sakura, atau lampion. Menariknya, semua ornamen yang ada di Desa Ninja didapatkan langsung dari Jepang.
"Iya, ini semua langsung dari Jepang," ujar Sri Banowati, pendiri desa Ninja, dikutip dari akun YouTube Permana Yogi, Senin (5/6/2023).
Jika mampir ke Desa Ninja, jangan lupa untuk membawa pulang suvernir atau ornament khas desa yang tak lain hasil pemberdayaan masyarakat desa dan UMKM, mulai dari boneka-boneka mungil yang menggemaskan dan suvernir lain.
Editor: Vien Dimyati