Unik, Ada di Indonesia Perkampungan Tengah Laut, Penduduknya Dijuluki Manusia Ikan
JAKARTA, iNews.id - Menjelajahi Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Anda harus menjumpai perkampungan yang unik ini. Perkampungan tersebut dihuni oleh manusia ikan, julukan dari Suku Bajo yang sangat fenomenal.
Kampung Bajo namanya. Salah satu destinasi wisata budaya untuk wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi. Pemerintah setempat sengaja menjadikan tempat ini sebagai Wisata Kampung Bajo atau Kampung Bajo Mola.
Kampung Bajo berada tak jauh dari daratan. Pemukiman Suku Bajo dibangun di atas laut. Mereka tinggal di dalam Rumah Tanjap yang dibangun di atas timbunan karang dan terhubung dengan jembatan yang terbuat dari kayu.
Jembatan ini menjadi penghubung mereka ke daratan. Ini yang membuat mereka seakan terasing dari masyarakat pulau yang berada di daratan. Namun, kehidupan mereka tetap harmonis dan bersih.
Ya, tentu Anda pernah mendengar nama Suku Bajo (Bajau). Suku Bajo merupakan salah satu suku yang memiliki kemampuan luar biasa.
Bagaimana tidak, kelompok tersebut mempunyai keahlian bisa menyelam selama 13 menit di kedalaman hingga 200 kaki atau kurang lebih sedalam 60 meter. Bahkan, Suku Bajo hidup dan bisa Anda jumpai di sekitar tiga negara yaitu Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Banyak yang menyebut mereka adalah manusia ikan atau Gipsi Laut. Awalnya, Suku Bajo datang dari Kepulauan Sulu di Filipina utara sejak ratusan tahun lalu.
Penasaran bagaimana asal usul Suku Bajo dikenal sebagai penjelajah laut? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (12/10/2022).
Di Indonesia, Suku Bajo tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Sejarah mengatakan, suku ini berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang hidup di lautan lepas, hingga membawa mereka masuk ke negara tercinta ini, Tanah Air Indonesia.
Daya tarik dari orang-orang nomaden ini adalah dapat bertahan di air dengan waktu tersebut, itu menjadi hal yang jarang bisa orang lain lakukan pada umumnya.
Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Cell memberikan petunjuk pertama, mutasi DNA untuk limpa yang lebih besar memberikan suku Bajau keuntungan genetis. Mereka bisa hidup di kedalaman laut dengan waktu yang terbilang sangat lama.
Kemudian, ada sejarah dan cerita lainnya, yang mana menjelaskan tentang asal usul dari Suku Bajo ini.
Konon suku Bajo adalah pengembara laut yang andal. Hanya dengan bermodalkan perahu kuno, tanpa peralatan petunjuk arah modern untuk memandu perjalanan, mereka hanya mengandalkan posisi bintang.
Dengan kemampuannya yang andal dalam berenang tersebut, dipengaruhi oleh kebiasaan semasa hidupnya berada di tengah-tengah laut.
Keahlian dan kehebatan Suku Bajo dalam mengarungi laut, tak sedikit para ilmuwan dunia tertarik untuk membuat penelitian. Salah satunya, yaitu sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley yang mencoba menguak misteri asal usul kehebatan Suku Bajo yang bermukim di Indonesia.
Kemudian, hasil penelitian lainnya menyebutkan, limpa orang-orang Suku Bajo ternyata lebih besar 50 persen dibanding manusia biasa pada umumnya.
Suku Bajo juga dikenal dengan keramahtamahannya. Bagi siapa saja yang bertemu dengannya, maka mereka akan menyambutnya dengan baik. Selain itu, suku ini tak segan-segan akan memperlihatkan keahliannya dalam menaklukkan air, yakni menyelam dengan waktu yang tak singkat.
Editor: Vien Dimyati