Viral, Ada Rumah Kuno Terbuat dari Tanah Usia Ratusan Tahun di Samosir, Ternyata seperti Ini Dalamnya!
JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial ada rumah kuno terbuat dari tanah dengan usia ratusan tahun. Rumah yang berada di Kecamatan Sianjurmulamula, Samosir, Sumatera Utara ini masih kokoh berdiri hingga kini.
Rumah tanah ini terletak persis sebelum menuju objek wisata Air Terjun Aek Nai Sogop. Diperkirakan, rumah tanah ini sudah berusia sekitar 250-300 tahun. Keunikan dari rumah kuno tanah ini memang terletak dari material bangunan yang pada bagian dindingnya terbuat dari tanah dan ampas padi.
Penasaran seperti apa rumah kuno yang terbuat dari tanah di Samosir? Berikut ulasannya dirangkum melalui Youtube Sudomo Simanjutak, Kamis (22/6/2023).
Ya, sesuai dengan namanya, rumah ini memang benar terbuat dari tanah dan sangat kuno. Meski demikian, rumah tanah ini menjadi pusat perhatian banyak orang. Bentuk rumah ini juga tak kalah unik. Membentuk gundukan tanah, namun tak melebur ketika hujan deras megguyur rumah ini. Hingga kini, rumah tanah itu masih ditinggali oleh pemiliknya yaitu seorang nenek tua yang juga telah berusia ratusan tahun. Nenek tersebut memiliki nama Opung Taraman Boru Sagala.
Sang nenek mengungkapkan, umurnya sudah lebih dari 100 tahun. “Lebih, lebih 4 tahun," kata Opung Taraman.
Mengutip dari Instagram @jonesdospy18, Opung ini berusia 108 tahun dan rumahnya berusia 300 tahun. Keunikannya adalah rumah ini 100 persen dindingnya terbuat dari tanah dan ampas padi. Katanya, untuk mendirikan bangunan ini memakan waktu selama 3 tahun, sangat kokoh dan apabila terjadi gempa tidak pernah mengalami kerusakan sedikit pun.
"Katanya juga, tempat ini dahulu kala digunakan sebagai tempat persembunyian ketika masa pemberontakan dan penjajahan Belanda, karena memiliki terowongan yang bisa menembus ke sisi belakang bukit di belakang rumah ini. Diusia yang sudah melebihi 1 abad, opung ini masih sehat dan masih baik diajak berkomunikasi. Kegiatan sehari-harinya memberi makan ternaknya, seperti angsa, bebek dan ayam. Tempat ini tepat di pos registrasi ketika kita mau ke Air Terjun Hadabuan Naisogop," tulis @jonesdospy18.
Di depan rumah tanah itu, mulanya ada pohon kemiri yang tumbuh semakin membesar. Opung Taraman sebelumnya merasa sangat khawatir jika pohon tersebut tumbang, namun akhirnya ditebang dan dibantuk dan dirapikan oleh tukang sawmill kayu.
"Tidak bisa dipotong sampai bawah, karena ada paku. Jadi, sisa pohonnya dibakar. Pohonnya itu sudah tua, dan buahnya sudah banyak," ujar Opung bercerita tentang pohon kemiri yang sempat tumbuh di depan rumahnya, dikutip melalui Youtube Sudomo Simanjutak.
Nenek ini juga menuturkan, rumah tanah yang dia tinggali ini memiliki hawa yang panas, tetapi telah dialiri listrik. Meskipun rumah Opung Taraman sangat sederhana, dari halaman depan dan samping rumahnya bisa melihat pemandangan hijau dari hamparan tumbuh-tumbuhan dan juga pepohonan yang terlihat dari jauh. Ya, pemandangannya layaknya surga tersembunyi di Samosir.
Diketahui, Opung Taraman tinggal dengan anaknya, yang kini bekerja menjaga loket. Nenek ini juga mengungkapkan meskipun terlihat sehat, penglihatannya terganggu, di mana dia menderita rabun. Namun untuk suara, Opung Taraman masih bisa mendengar dengan sangat jelas.
Editor: Vien Dimyati