Viral, Desa Terpencil di Jawa Tengah Punya Pemandangan Indah Layaknya Lukisan Alam
JAKARTA, iNews.id - Desa unik di Jawa Tengah selalu menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke salah satu kampung bernama Kemranggon, Susukan, Banjanegara, dijamin akan membuat siapa saja takjub dengan keindahannya.
Ya, belakangan ini sedang viral satu desa di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Kemranggon yang memiliki pemandangan alam layaknya lukisan alam. Di sana terdapat hamparan padi yang hijau berlatarkan pegunungan.
Belum lagi jika singgah pada pagi hari, Anda dapat menikmati suasana sejuk yang masih terselimutkan kabut.
Penasaran seperti apa keindahan Desa Kemranggon di Banjarnegara yang keindahannya seperti lukisan alam? Berikut ulasannya dirangkum melalui akun channel Tedhong Telu, pada Senin (22/5/2023).
Desa terpencil ini berada di Kampung Kemranggon. amparan padi di areal persawahan yang luas memberikan nuansa asri dan menyejukkan. Dari kejauhan, terlihat barisan pegunungan yang saat pagi hari sering tertutup kabut tipis. Di sekitar areal persawahan tumbuh berbagai vegetasi yang tak kalah subur, seperti jejeran pohon nyiur menambah keasrian desa.
"Jalan-jalan pagi di desa ini sangat cerah dengan pemandangan yang indah. Inilah hidup di desa, pagi hari bisa menikmati pemandangan menakjubkan," ujar pemilik akun YouTube tersebut.
Jalanan di dekat areal persawahan ini tak begitu besar, namun mulus dan bersih. Diketahui, sebagian besar penduduk di kota ini adalah petani.
"Pemandangan depan rumah sawah dan pegunungan yang indah, seperti lukisan. Penduduk yang tinggal di sini juga bahagia. Orang kota wajib lihat pemandangan ini," kata dia.
Tak hanya memiliki potensi agrikultur yang besar, serta keindahan alamnya yang menawan, Desa Kemranggon juga terkenal dengan wayang kulitnya. Di mana ada banyak pengrajin wayang kulit di desa tersebut.
Kepala Desa Kemranggong juga turut aktif melibatkan para pembuat wayang kulit, dengan cara meakukan pagelaran wayang kulit selama semalam suntuk. Kepala desa setempat juga mendirikan sanggar yang menumbuhkan kembali kepercayaan diri para pengrajin wayang maupun Ki Dalang.
Editor: Vien Dimyati