Viral, Libur Panjang Berburu Lautan Awan di Bukit Sikunir Malah Dapat Lautan Manusia
JAKARTA, iNews.id - Perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi momen bagi banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga untuk liburan. Salah satu destinasi populer saat Tahun Baru adalah Bukit Sikunir, Wonosobo, Jawa Tengah
Niat hati ingin menikmati pemandangan lautan awan di Bukit Sikunir, namun pengunjung dikecewakan dengan kondisi terkini di lokasi wisata tersebut. Dikutip dari video pendek yang ada di akun X, @pendakilawas, Senin (25/12/2023), ribuan orang ramai-ramai datang ke lokasi wisata di Jawa tengah untuk berburu lautan awan yang muncul di pagi menjelang.
Alih-alih dapat pengalaman eksotis, para pengunjung justru harus berdesak-desakan di lokasi wisata tersebut. Di video tersebut terlihat para wisatawan Bukit Sikunir benar-benar sulit untuk bergerak. Video tersebut makin dramatis karena dipadankan dengan efek dari suara selebritas Soimah yang protes kondisi kemacetan.
Tidak heran jika banyak netizen yang tidak bisa berkata-kata melihat kondisi lokasi wisata hits di Jawa Tengah itu.
"Lihatnya aja dah sumpek, apalagi ada di sana," tulis pemilik akun X @Bebque_.
"Yang penting lautan," ujar pemilik akun X @arinallhaqqo.
Beberapa netizen bahkan ada yang memang berada langsung di lokasi Bukit Sikunir. Dia menggambarkan kondisi lokasi wisata tersebut memang benar-benar penuh wisatawan.
"Salah satu korban, belum nyampe parkiran dah gak gerak, akhirnya puter balik," kata pemilik akun X @uda_sony.
"Kalau misal udah feeling di puncak Sikunir bakal ramai, aku milih hunting sunrise di sini sih," tulis akun X @megyshape, sambil menyertakan foto matahari pagi di Bukit Sikunir.
Lonjakan wisatawan yang datang ke wilayah Banjarnegara dan Wonosobo memang sudah diprediksi sebelumnya,
Menurut Tursiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegar, wisata di Bajarnegara sebagian besar merupakan wisata alam. Diimbau kepada pengelola maupun wisatawan, tetap memerhatikan faktor lain seperti cuaca yang tiba-tiba bisa berubah. Terutama tipikal geografi yang berada di pegunungan, serta faktor jalan.
“Kemungkinan akan ada kenaikkan kunjungan wisata di banding tahun-tahun lalu. Kunjungan wisata tahun 2021 terjadi kenaikan sebesar 32,09 persen atau 10.783 orang,” katanya.
Editor: Vien Dimyati