Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Sebut Digitalisasi Penting untuk Berwisata dan Ekonomi Kreatif
JAKARTA, iNews.id - Transformasi digital berkembang sangat cepat, termasuk di sektor pariwisata. Salah satunya, digitalisasi membantu masyarakat dalam pengalaman berwisata.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/ Wabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, perkembangan digital society teknologi menjadi komponen yang krusial dalam pencapaian sektor parekraf.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi keynote speech dalam acara Web Summit Data Secure & AI 2023 dengan tema Building Secure, Trusted, & Competitive Intelegent Nation, Kamis (9/3/2023). Menurut Angela, saat ini masyarakat sudah melek teknologi termasuk dalam berwisata.
"Konsumen saat ini semakin digital minded dalam mencari pengalaman berwisata maupun menikmati produk dan jasa ekonomi kreatif,” ujar Angela.
Dia menjelaskan digitalisasi memiliki peranan yang sangat penting dari sisi ekonomi kreatif. Bahkan, menurut data dari Global Travel and Tourism Market dunia telah diprediksi akan mencapai 691 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2026.
“Di ASEAN, online booking akan diprediksi akan meningkat dua kali lipat dari tahun 2022 sampai 2025,” katanya.
Tak hanya itu, dari berbagai laporan disebutkan juga, negara-negara di ASEAN secara umum sudah mengandalkan teknologi.
“Negara-negara di ASEAN memiliki peningkatan penetrasi yang tinggi terhadap penggunaan e-wallet, crypto serta NFT. Di Indonesia mulai bermunculan platform crowdfunding dan peer to peer yang mendukung pendanaan IP ekonomi kreatif,” katanya.
Angela menambahkan, melihat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin mengandalkan perkembangan teknologi untuk maju dan berkembang, pemerintah perlu mendukung penguatan ekosistem digital.
“Terutama dari segi pengembangan kapasitas pengamanan dan trusted cyber solution pada pelayanan publik dan kegiatan online masyarakat ASEAN serta nasional, dan cross border CII yang mendukung ekonomi digital," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati