Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tinjau Tapanuli Utara, Angela Tanoesoedibjo Dorong Segenap Kader Bantu Proses Pemulihan Korban Bencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Tampil Anggun Pakai Busana Rote Ndao saat Upacara HUT ke-77 RI 

Rabu, 17 Agustus 2022 - 12:21:00 WIB
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Tampil Anggun Pakai Busana Rote Ndao saat Upacara HUT ke-77 RI 
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo tampil anggun saat ikuti upacara HUT Ke-77 RI (Foto: Novie/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif cukup menarik perhatian. Sebab, semua peserta mengenakan pakaian khas daerah dari seluruh wilayah Nusantara.

Begitu juga dengan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo. Dia tampak menarik dan terlihat cantik saat mengenakan Tenun Rote Ndao, asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Angela memilih Tenun Rote Ndao yang dikenakannya yaitu berwarna hitam putih. Ditambah dengan bula molik yang dipakai pada kepala sebagai aksesori untuk wanita Rote berbentuk bulan sabit.

Aksesori tersebut, tepatnya dipakai di bagian dahi. Kemudian dilengkapi dengan selempang, sarung, serta ikat pinggang yang terbuat dari perak atau emas bernama pendi.

Sebagai pelengkap, wanita Rote yang menggunakan baju adat juga memakai kalung di leher bernama habas. Perhiasan ini menambah keanggunan bagi pemakainya, terutama Wamenparekraf.

Perlu diketahui, kain tenun ikat Rote Ndao telah ada sejak ratusan tahun silam. Sebelum mereka mengenal kapas sebagai bahan untuk membuat pakaian, suku tersebut membuat kain tenun dari bahan serat gewang.

Tenunan yang dihasilkan berupa sarung yang disebut Lambi Tei dan selimut yang disebut Lafe Tei. Kain cantik ini dikenakan sebagai pakaian harian maupun pakaian pesta.

Kemudian, untuk menghasilkan warna-warna cantik pada kain tenun ini, orang Rote biasanya menggunakan pewarna alami. Misalnya, mengkudu, tarum, kunyit, dan lain sebagainya. Akan tetapi sebagian perajin kain tersebut saat ini memilih pewarna dari zat kimia.

Umumnya corak kain tenun Rote hanya terdapat warna hitam, merah, putih dan kuning. Namun seiring perkembangan zaman, banyak kain Rote yang mengalami modifikasi, sehingga memiliki corak dan warna yang lebih beragam.

Tak hanya dijadikan pakaian sehari-hari, kain Tenun Rote Ndao ini juga memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam banyak aspek kehidupan masyarakat tradisional Rote Ndao.

Dalam upacara perkawinan adat Rote, kain tenun ini digunakan sebagai kelengkapan busana pengantin, barang hantaran dan penutup tempat sirih saat meminang gadis.

Selanjutnya saat upacara kematian, kain tenun ini dipakai untuk menutup jenazah. Selain itu, kain tenun juga dibentangkan di bagian bawah plafon rumah untuk menaungi tempat tidur jenazah.

Ketika jenazah diangkat keluar rumah untuk dimakamkan, kain tenun yang dibentangkan diambil kembali dan disimpan oleh kepala suku. Maka dari itu kain Tenun Rote Ndao ini sangat penting dan punya filosofis yang sangat mendalam.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut