Wisata Bandung, Mengintip Pesona Situ Cileunca yang Berusia 100 Tahun

JAKARTA, iNews.id - Sebagai kota yang berada di dataran tinggi, Bandung memiliki banyak objek wisata menakjubkan untuk dikunjungi. Salah satunya adalah objek wisata di Pengalengan Bandung.

Di Pengalengan, traveler dapat menikmati keindahan Situ Cileunca yang sudah berusia 100 tahun. Situ buatan ini memiliki sejarah panjang sejak dibangun pada 1918. Situ Cileunca sebenarnya adalah waduk PLTA yang berada di ketinggian 1.100 DPL. Luasnya sekitar 1.400 hektare.

Berada di situ ini, Anda akan mendapatkan suasana yang tenang dan nyaman layaknya di pedesaan sambil menikmati keindahan danau.

"Selamat beraktivitas kembali visitors! Pada liburan ke mana nih weekend kemaren? Kita kasih rekomended juga nih tempat asyik yang bikin baper Situ Cileunca. Sudah pasti nih udara yang ada nyegerin banget, so kalo kalian ke sini bisa mengabadikan momen serunya dengan spot-spot foto asyik yang tersedia di sini," tulis Instagram @VisitBandung, dikutip Kamis (5/7/2018).

Ada banyak sejarah yang perlu diketahui traveler terkait pembangunan Situ Cileunca. Pada awalnya, Situ Cileunca merupakan areal hutan belantara. Sampai pada 1918, kawasan ini dibuat menjadi situ yang berfungsi untuk sumber kebutuhan air warga setempat oleh bangsa Belanda. Sampai kini, Situ Cileunca menjadi objek wisata hits di Bandung yang diganderungi traveler milenial.

Berada di sini, traveler tak hanya dapat menikmati keindahan situ, Anda juga dapat berkemah. Di sini tersedia area camping ground. Pada malam hari, Anda harus merasakan suasana malam hari yang begitu dingin sambil memandang bintang di langit.

Selain berkemah, Anda juga dapat melakukan rafting di area air yang keluar dari bendungan Cileunca. Airnya cukup deras, Anda harus mencoba sensasinya.

Wisata air lainnya bersama keluarga, Anda dapat berkeliling danau dengan perahu melihat kejernihan air danau sambil memandangan perbukitan di sekitarnya. Setelah lelah berwisata air di Cileunca, jangan lewatkan juga berwisata ke kebun stroberi.

Editor: Vien Dimyati