Wisata di Pantai Jungwok Gunungkidul, Spot Paling Eksotis Ada di Bukit Manjung

JAKARTA, iNews.id - Pantai yang menawarkan panorama indah ini memiliki nama unik, yaitu Jungwok. Garis lengkung dari dua buah pulau karang di ujung kedua sisinya menjadi ciri khas pantai ini.

Pantai Jungwok menjadi primadona amak milenial ketika berwisata ke Gunungkidul, DI Yogyakarta. Lokasinya yang sepi dan cukup luas membuat Pantai Jungwok menjadi surga kecil bagi pencinta camping.

Pada akhir pekan dan musim liburan, Pantai ini akan ramai oleh pengunjung. Biasanya, sekelompok pemuda yang ingin menghabiskan malam bersama sahabatnya. Selain alamnya yang asri dan suasananya sepi, di sebelah pantai ini terdapat Bukit Manjung yang menjanjikan panorama spektakuler serta lokasi camping yang ciamik.

Dari ketinggian bukit ini Anda bisa melihat laut luas hingga ke batas cakrawala, ombak yang bergulung-gulung menghempas bibir pantai, serta deretan perbukitan karst yang begitu memesona. Paduan birunya laut dan pasir putih menambah keindahan Pantai Jungwok.

"Pantai yang satu ini sangat menarik untuk dijelajahi nih, visitors, yaitu Pantai Jungwok. Pantai indah dengan pasir putihnya dan air lautnya yang biru. Tapi bukan hanya itu yang menarik dari pantai ini, kamu akan menyaksikan indahnya habitat berbagai jenis ikan hias, bintang laut dan berbagai macam rumput laut. Hilangkan penat sejenak dan nikmati keindahan pantai jungwok yang luar biasa yuk!" tulis Instagram @visitjogja, dikutip Jumat (24/5/2019).

Pantai ini memiliki deretan tanaman pandan laut yang tumbuh subur di sepanjang bibir pantai. Ada tiga aliran sungai air tawar yang bermuara ke lautan pantai Jungwok. Hal itu membuat seolah dapat membelah bibir pantai menjadi tiga bagian sekaligus. Perpaduan warna air tawar dengan air asin menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri dari pantai ini.

Deburan ombak yang memecah karang menandakan bahwa pantai ini mempunyai gelombang yang cukup besar. Disarankan untuk tidak bermain air ketika laut sedang pasang. Anda dapat menikmati pantai dengan duduk santai di pasir putihnya, bercengkerama dengan kawan, bermain voli pantai, atau berayun di atas hammock. Anda juga bisa sekadar bermain air ataupun bermain pasir.

Berada di Pantai Jungwok Anda akan melihat pulau kecil yang membentang di tengah laut. Pulau tersebut terlihat kehijauan. Anda bisa memanfaatkan pemandangan tersebut sebagai objek fotografi. Pemandangan batu karang besar yang membentang di tengah lautan juga bisa Anda jumpai. Batu tersebut sering disebut sebagai batu topi atau watu topi oleh masyarakat setempat. Batu ini sering digunakan sebagai tempat memancing bagi warga juga beberapa pengunjung.

Terdapat pula batu karang yang menyebar di sekitar pantai ataupun di tepi laut. Di balik batu karang tersebut, biasanya terdapat binatang laut yang menempel seperti ikan, lobster, dan sebagainya.

Anda juga bisa melakukan trekking di sekitar Pantai Jungwok. Ada dua pilihan rute trekking, ke arah barat serta ke arah timur. Masing-masing memiliki pesonanya sendiri-sendiri. Jika menyusuri bukit sebelah kiri alias berjalan ke arah timur, Anda akan menemukan beberapa pantai yang teramat sepi dan belum banyak diketahui. Pantai-pantai tersebut antara lain Pantai Greweng, Pantai Sedahan, dan Pantai Dadapan.

Pantai yang masih alami tersebut biasanya hanya dikunjungi oleh pemancing serta orang-orang yang sedang mencari bulu babi. Seandainya trekking ke arah barat, Anda akan menjumpai Bukit Manjung yang hijau subur.

Bagi warga setempat, Pantai Jungwok termasuk salah satu tempat memancing favorit. Biasanya, mereka menyusuri bukit-bukit karang di sekitar pantai. Jika membawa alat pancing, Anda pun bisa bergabung dengan mereka untuk memancing.

Pantai Jungwok terletak di Desa Jepitu, Kelurahan Tepus, Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini sederet dengan Pantai Wediombo, tepatnya di sebelah timurnya. Sudah ada papan penunjuk arah menuju pantai ini, jadi Anda tak perlu khawatir tersesat. Dari Yogyakarta, Pantai Jungwok bisa dicapai sekitar 2 – 3 jam menggunakan kendaraan pribadi.

Editor: Vien Dimyati