Wisata ke Tanah Karo, Intip Kemegahan Pagoda Emas di Taman Lumbini
JAKARTA, iNews.id - Wisata melihat kemegahan pagoda emas Shwedagon yang spektakuler, tidak harus jauh-jauh datang ke Myanmar. Anda cukup singgah ke Tanah Karo, Berastagi. Di sini, ada objek wisata Taman Alam Lumbini. Ini merupakan replika pagoda yang mirip dengan Shwedagon.
Terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolatrayat, Kabupaten Karo, terdapat destinasi wisata yang bisa membuat Anda terpesona. Destinasi wisata ini adalah Taman Alam Lumbini. Letaknya 50 km dari Medan, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dengan berkendara menuju Berastagi.
Taman seluas tiga hektare ini memiliki beberapa keistimewaan yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung. Replika Pagoda Shwedagon ini merupakan replika tertinggi kedua yang berada di luar Myanmar. Pagoda ini menjadi yang paling tertinggi di Indonesia dan dibuka untuk umum sejak 2010. Tinggi Pagoda mencapai 46,80 meter.
Tidak sedikit wisatawan yang berkunjung untuk berfoto selfie. Kemewahan pagoda emas ini membuat wisatawan berburu spot-spot menarik.

"Budhist temple and pagoda. Sebuah rumah ibadah Buddha yang sangat cantik dan megah, detail dan ornament yang indah," tulis Instagram @den.iam, dikutip Jumat (8/3/2019).
Untuk menuju pagoda ini, Anda harus melewati jembatan gantung sebagai infrastruktur penyeberangan yang dipadukan dengan puluhan lentera. Jembatan ini bernama Titi Lumbini. Di bawahnya terdapat taman indah yang ditata cantik.
Sesampai di pagoda, Anda akan disambut pagoda megah yang bercat emas dengan arsitektur indah. Relief-relief unik dan patung-patung Buddha menghiasi bangunan utama pagoda. Terdapat menara yang memiliki puncak dengan bentuk bekisar.
Di bawahnya terdapat hiasan sulur berupa gelang-gelang emas sepanjang 1,5 meter. Di puncak pagoda, terdapat puluhan lonceng yang akan berbunyi ketika tertiup angin.
Berada di sini, seolah akan membuat Anda berada di luar negeri. Untuk berkunjung, traveler harus mematuhi beberapa aturan seperti tidak boleh memotret jika berada di dalam pagoda dan tidak boleh makan atau minum selama berada di area pagoda.
Editor: Vien Dimyati