Wisatawan ke Gunung Gede Pangrango Meningkat, Sampah di Pendakian Ganggu Habitat
JAKARTA, iNews.id - Keindahan alam di Gunung Gede Pangrango sangat menarik untuk dijelajahi. Pegunungan yang merupakan taman nasional ini terletak di Jawa Barat, dan memiliki flora dan fauna unik.
Di sana, Anda akan menemukan pemandangan seperti air terjun, hutan pinus yang hijau, danau, serta gunung berapi. Anda juga dapat menjelajahi jalur pendakian dan menikmati keindahan alam dari atas ketinggian.
Selain itu, Gunung Gede Pangrango juga terkenal dengan flora dan fauna unik dan langka. Beberapa spesies yang dapat ditemukan di sana adalah bunga edelweiss, rusa, monyet, dan burung-burung endemik.
Dalam menjaga keberlangsungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dibutuhkan pelestarian ekosistem di kawasan tersebut. Apalagi, saat ini jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan pendakian gunung semakin meningkat.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji Prabowo mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong kebiasaan baru dalam berwisata. Masyarakat kian menikmati wisata petualangan seperti trekking, hiking, dan rafting. Hal ini sejalan dengan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mencatat ada lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan yang melakukan pendakian gunung dan eksplorasi alam di kawasan konservasi Indonesia.
Data tersebut menunjukkan sebanyak 5,29 juta orang melibatkan diri dalam kegiatan pendakian gunung di 2022, dengan 96 persen (5,1 juta wisatawan) merupakan wisatawan domestik dan 4 persen (189 ribu wisatawan) merupakan wisatawan mancanegara. Angka ini menunjukkan peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan 2021.
"Jika ditinjau dari aspek pengembangan UMKM dan pariwisata, peningkatan antusiasme pendakian gunung turut mendorong perekonomian masyarakat setempat. Namun, antusiasme wisatawan untuk melakukan aktivitas pendakian perlu dibarengi dengan semangat tanggung jawab untuk turut melestarikan kebersihan lingkungan," ujar Sapto Aji Prabowo, dikutip Senin (4/12/2023).
Sapto menambahkan, terdapat temuan Operasi Bersih-bersih Gunung (OPSIH) yang dilakukan antara KLHK pada 2022 menunjukkan hampir 1 ton sampah, baik itu jenis biodegradable maupun non-biodegradable diangkut hanya dari satu kawasan taman nasional ini saja. Dari data tersebut, jenis sampah yang paling banyak ditemukan di jalur pendakian adalah sampah plastik.
"Oleh karenanya, penting melakukan upaya kolaborasi untuk meningkatkan semangat melestarikan dan menjaga kebersihan jalur pendakian karena jalur pendakian merupakan bagian kawasan konservasi tempat berbagai flora dan fauna endemik," kata dia.
Sapto menambahkan, upaya pengelolaan sampah yang baik di wilayah taman nasional dan pegunungan juga dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah gunung, karena gunung merupakan habitat alami berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Lebih lanjut, gunung juga memiliki peran penting dalam menyimpan air dan mempertahankan ekosistem hidrologis.
Dalam menjaga kelestarian ekosistem di Gunung Gede Pangrango, perlu ada inisiatif untuk menjaga kebersihan kawasan pegunungan dengan bijak. Salah satunya melalui kampanye #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango yang dilakukan pada 25-26 November 2023 lalu.
Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan, memahami pentingnya menjaga kebersihan dan melakukan pengelolaan sampah plastik di kawasan hulu, Danone-Aqua berkolaborasi dengan sejumlah mitra mengimplementasikan inisiatif #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango.
"Inisiatif ini sejalan dengan strategi keberlanjutan Danone Impact Journey, yaitu komitmen menyediakan produk berkualitas guna menghadirkan kesehatan bagi masyarakat sekaligus memberikan kontribusi positif," kata Vera.
Dia menjelaskan, rangkaian inisiatif Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango ini diharapkan dapat memelihara keberlanjutan lingkungan dengan meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik sekaligus meningkatkan edukasi mengenai pengelolaan sampah. "Komitmen ini tercantum dalam tiga fokus utama kami, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat serta inovasi kemasan produk," katanya.
Melalui berbagai aktivitas ini, dia menargetkan pada 2025 dapat mengumpulkan plastik pasca-konsumsi dari lingkungan lebih banyak dibandingkan yang digunakan, memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang, serta menjangkau 100 juta konsumen dan 5 juta anak. "Selain itu, kami juga menargetkan penggunaan 100 persen kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dijadikan kompos, dan meningkatkan kandungan bahan daur ulang dalam kemasan botol hingga 50 persen pada 2025," kata dia.
Berdasarkan kajian LPEM UI #BijakBerplastik telah berhasil meningkatkan 17 persen sampah plastik yang didaur ulang dan mengurangi hingga 14 persen sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan jumlah sampah yang dibakar, dan dapat menghindari emisi C02 hingga mencapai 36.369 ton.
"Lewat kegiatan ini, kami berharap dapat menginspirasi pihak lain mendukung pengelolaan sampah plastik di Indonesia, dan bekerja sama menumbuhkan kesadaran kolektif agar kita bersama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," tuturnya.
Perlu diketahui, Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango ini melibatkan komunitas pencinta alam dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Sekitar 10 komunitas pencinta alam melakukan pendakian dan membersihkan sampah plastik yang tertinggal di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Selain melakukan aksi bersih gunung di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, juga dilakukan serangkaian upaya untuk membangun infrastruktur ekonomi sirkular dan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kegiatan tersebut di antaranya, menyediakan drop box pengumpulan sampah plastik, membangun rumah kompos di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beserta peralatannya, melakukan pendampingan pengelolaan sampah, kemudian sampah yang terkumpul akan dikelola Recycling Business Unit (RBU) milik Danone-Aqua untuk diolah kembali menjadi botol plastik. Sebagai tambahan, untuk meningkatkan potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan dilakukan dengan menata dan mempercantik lokasi berjualan para pedagang kaki lima di sekitar pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Editor: Vien Dimyati