Wisatawan Wajib Tahu, Ini Prediksi Tren Wisata 2023
JAKARTA, iNews.id - Aktivitas pariwisata di Indonesia mulai bangkit seiring membaiknya kondisi pandemi di Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2022 mulai meningkat di banding 2021 lalu.
Mengutip dari Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari Januari hingga Oktober 2022 telah mencapai 3.918.516 pengunjung. Jumlah itu jauh meningkat di banding 2021 yang hanya 1.557.530 pengunjung.
Chief Marketing Officer Traveloka, Shirley Lesmana mengatakan, dalam laporan e-Conomy SEA 2022 menyebutkan sektor perjalanan menunjukkan tren pemulihan yang bertahap dan akan mencapai pemulihan penuh pada tahun 2023 dan 2024.
Berdasarkan laporan yang sama menyebutkan, perjalanan domestik menunjukkan tren pemulihan yang lebih cepat, di mana tercatat pemesanan hotel di Asia Tenggara mencapai hampir 80% level sebelum pandemi. Sementara, penumpang perjalanan udara domestik di Indonesia dan Malaysia masing-masing mencapai 70% dan 60% dibandingkan tahun 2019.
Data internal Traveloka juga pada kuartal III/2022, terdapat peningkatan pemesanan hingga 5 kali lipat untuk perjalanan destinasi internasional, dan lebih dari 30% peningkatan pemesanan pada perjalanan destinasi domestik.
"Secara keseluruhan, pemesanan tiket pesawat juga meningkat hingga 4 kali dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Shirley melalui keterangannya belum lama ini
Menurutnya, kebutuhan perjalanan konsumen terus mengalami perubahan, dan dia melihat adanya tren di mana para konsumen kini menginginkan adanya pengalaman perjalanan yang lebih personal.
Shirley menjelaskan adapun sejumlah perubahan tren berwisata yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia adalah sebagai berikut.
Workation
Workation merupakan konsep yang menggabungkan bekerja dengan unsur liburan. Sejak pandemi, beberapa perusahaan menerapkan sistem kerja hibrida, atau yang lebih dikenal dengan bekerja dari mana saja (work from anywhere). Hal tersebut memungkinkan seseorang tetap bisa liburan, meski sambil bekerja. Hal yang demikian diyakini bisa meningkatkan produktivitas, lantaran jauh dari kebosanan.
"Bahkan beberapa survei yang kami baca juga ternyata untuk hybrid working policy ini sesuatu yang sangat penting, secara langsung atau tidak langsung. Kebutuhan atau aspirasi hybrid working policy yang mendorong adanya tren workation," ujar Shirley.
Sport Tourism
Kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat menjadikan sport tourism semakin diminati. Sport tourism merupakan wisata yang dikombinasikan dengan olahraga. Sport tourism ini adalah kegiatan travelling dengan tujuan terlibat dalam suatu kegiatan atau acara olahraga. Misalnya, MotoGP Mandalika, Jogja Marathon, Bali Triathlon hingga Tour de Singkarak.
Selain terlibat langsung dalam acara olahraga ataupun hanya sebagai penonton, wisatawan juga bisa sekaligus menikmati keindahan alam yang ada pada daerah tersebut. Sport tourism juga dilihat dari kesadaran masyarakat untuk wellbeing, baik fisik maupun mental. Hal ini membuat para masyarakat untuk mengikuti lomba lari, baik bersifat 5 K atau pun yang maraton.
"Biasanya masyarakat pergi ke Bali untuk maraton, atau misalnya bersama teman-teman komunitas olahraga yoga ke Yogyakarta atau ke Ubud, atau misalnya lomba maraton di Indonesia Timur sambil melihat keindahan alam itu menjadi tren yang bisa kami lihat," kata Shirley.
Bleisure
Bleisure merupakan gabungan antara business (bisnis) dan leisure (liburan), bisa dikatakan juga worktrip. Konsep ini hampir mirip dengan workation, namun bleisure lebih seperti perjalanan dinas yang memungkinkan pelakunya menjelajahi dan mencicipi kuliner khas di lokasi sekitar. Selain tiga tren di atas, menurut Shirley, staycation yang digandrungi sejak awal pandemi masih tetap populer di kalangan wisatawan domestik.
"Ini masih tetap populer karena sangat resonance dengan keluarga urban, butuh break kayak satu sampai dia malam dengan keluarga untuk bisa refresh," katanya.
Dengan adanya perubahan tren tersebut, Shirley menjelaskan, Traveloka meluncurkan tagline "Life, Your Way' untuk mempertegas posisi sebagai perusahaan teknologi yang berpusat pada konsumen (consumer-centric) dari lintas generasi untuk memenuhi beragam kebutuhan mereka.
"Tiga kunci utama kami yaitu, solusi produk serta layanan yang menyeluruh, jaminan layanan yang berkualitas dan fitur-fitur terbaik untuk meningkatkan kenyamanan konsumen, serta (Best value deals atau ketersediaan harga-harga yang menguntungkan bagi para konsumen," ujarnya.
Editor: Vien Dimyati