Yuk, Jelajahi Banyuwangi sambil Lihat Gunung Ijen dari Pulau Tabuhan

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak destinasi menarik di Banyuwangi yang dapat dieksplor. Tak hanya memiliki Kawah Ijen yang eksotis. Banyuwangi juga memiliki pulau menawan yang dapat memikat wisatawan. Pulau tersebut bernama Tabuhan.

Pulau Tabuhan tersembunyi di tengah laut selat Bali. Karena letaknya di Selat Bali, Tabuhan kerap dipakai sebagai lokasi olahraga kitesurfing maupun windsurfing. Pulau ini memiliki angin yang kencang dan tanpa ombak.

"Siapa sangka tempat ini berada di Banyuwangi. Pulau kecil ini bernama Pulau Tabuhan terletak tepat di Tengah Laut Selat Bali, membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari pelabuhan menuju pantai eksotis ini. Pantai di pulau ini berpasir putih dan airnya seperti kristal biru, sangat cocok untuk senorkling melihat keindahan bawah laut yang masih sangat terjaga. Selain itu, yang menambah daya tarik tempat ini akan terlihat Gunung Ijen dan Raung tampak sangat megah. Jadi kapan sahabat berkunjung ke pulau ini? Yuk agendakan," tulis Instagram @Indoflashlight, Rabu (8/5/2019).

Pulau Tabuhan memiliki arti. Karena memiliki angin kencang dan mengeluarkan suara, pulau ini dinamakan Pulau Tabuhan. Yaitu pulau yang terdapat bunyi-bunyian atau tabuhan.

Pulau kecil tak berpenghuni ini memiliki luas sekitar lima hektare. Pasir pantainya berwarna putih dan juga air yang berwarna biru cerah. Terletak sekitar 20 km dari pusat Kota Banyuwangi dan hanya butuh kurang lebih 30 menit untuk perjalanan laut dari Pantai Bangsring menggunakan kapal motor.

Berada di sini, traveler dapat melakukan snorkeling sambil melihat biota laut mulai dari ikan nemo, ikan kecil-kecil berwarna-warni, bintang laut, hingga, bulu babi. Di pesisir pantai, Anda dapat melihat beberapa spot foto yang menarik. Salah satunya adalah reruntuhan bangunan tua. Bangunan ini menjadi spot favorit pengunjung.

Jangan lewatkan pula untuk menikmati keindahan Gunung Ijen dan Raung, yang akan membuat Anda terpesona. Pulau Tabuhan berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Editor: Tuty Ocktaviany