3 Bakmi Legendaris di Semarang yang Wajib Kamu Coba Sekali Seumur Hidup
SEMARANG, iNews.id - Inilah 3 bakmi legendaris di Semarang menjadi bukti bahwa kota lumpia ini tidak hanya kaya akan kuliner khas seperti tahu gimbal, wingko babat, atau lunpia, tetapi juga punya deretan warung mi yang melegenda dan dicintai lintas generasi.
Cita rasanya yang khas, bumbu autentik, serta sejarah panjang di balik setiap mangkuk mi membuat kuliner ini tidak sekadar makanan, melainkan warisan rasa yang terus hidup hingga kini.
Kalau bicara 3 bakmi legendaris di Semarang, nama Bakmi Jawa Pak Gareng selalu masuk daftar utama. Warung ini sudah eksis sejak tahun 1970-an dan menjadi favorit banyak kalangan, mulai dari warga lokal hingga wisatawan luar kota. Lokasinya yang berada di kawasan Mataram, tak jauh dari pusat kota, membuat tempat ini mudah dijangkau.
Ciri khas Bakmi Jawa Pak Gareng terletak pada kuah kaldunya yang gurih dan aroma bawang yang kuat. Penggunaan bumbu tradisional tanpa bahan penyedap buatan membuat rasanya terasa alami dan menenangkan lidah. Mi yang digunakan pun dibuat dengan resep turun-temurun, menghasilkan tekstur kenyal namun lembut saat dikunyah.
Selain bakmi rebus, menu bakmi gorengnya juga tak kalah populer. Dimasak di atas anglo dengan arang, menghasilkan aroma bakaran yang menggoda dan cita rasa “smoky” yang khas. Banyak media kuliner menyebut Bakmi Jawa Pak Gareng sebagai salah satu ikon kuliner Jawa di Semarang yang tak pernah kehilangan pelanggan setia. Tak heran jika antrean panjang di malam hari menjadi pemandangan biasa, karena rasa dan suasananya memang mengundang nostalgia.
Selanjutnya dalam daftar 3 bakmi legendaris di Semarang ada Bakmi Siang Kie, yang berlokasi di kawasan Pecinan, tepatnya di Gang Lombok. Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan menjadi salah satu ikon kuliner tua di Semarang. Meski tempatnya sederhana, suasana klasik dan aroma mi yang semerbak akan langsung membawa pengunjung bernostalgia ke masa lampau.
Bakmi Siang Kie dikenal dengan gaya masakan Tionghoa klasik. Kuahnya bening namun sangat gurih, dengan topping ayam, charsiu, dan pangsit rebus yang lembut. Proses memasaknya masih tradisional, menggunakan wajan baja yang dipanaskan dengan api besar, menciptakan rasa dan aroma khas yang sulit ditiru.
Beberapa ulasan kuliner menyebutkan bahwa Bakmi Siang Kie tetap setia dengan resep lama tanpa banyak perubahan, bahkan hingga kini masih dikelola oleh generasi penerus pendiri warung. Banyak pelanggan datang sejak puluhan tahun lalu dan kini mengajak anak-cucu mereka untuk menikmati rasa yang sama seperti dahulu. Ini menjadikan Bakmi Siang Kie bukan hanya tempat makan, tetapi juga bagian dari sejarah kuliner Pecinan Semarang.
3. Bakmi Jowo Pak Doel — Favorit Pecinta Rasa Tradisional
Nama berikutnya yang tak boleh dilewatkan dalam deretan 3 bakmi legendaris di Semarang adalah Bakmi Jowo Pak Doel, yang terletak di daerah Karangrejo. Warung ini terkenal dengan racikan khas Jawa yang kental, mulai dari aroma rempah hingga penyajiannya yang masih tradisional menggunakan piring kaleng dan sambal bawang mentah.
Cita rasa Bakmi Jowo Pak Doel terkenal karena perpaduan bumbu halus yang digoreng bersama telur bebek dan suwiran ayam kampung. Mi-nya tebal dan kenyal, sementara kuahnya terasa gurih berpadu sedikit manis—ciri khas masakan Jawa Tengah. Satu hal yang unik, semua proses masak dilakukan menggunakan tungku arang, sehingga aroma masakannya begitu kuat dan menggugah selera.
Banyak pecinta kuliner menyebut Bakmi Jowo Pak Doel sebagai salah satu warung bakmi yang masih mempertahankan cara masak “satu per satu”. Artinya, setiap porsi dimasak khusus untuk pelanggan agar rasanya lebih meresap dan personal. Meskipun waktu tunggunya agak lama, pengalaman makan di tempat ini tetap menjadi sesuatu yang istimewa bagi para penikmat cita rasa klasik Semarang.
Tips Menikmati Bakmi Legendaris di Semarang
Agar pengalaman kulinermu semakin maksimal, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba saat berburu 3 bakmi legendaris di Semarang:
Datang lebih awal. Banyak warung legendaris hanya buka pada jam tertentu dan sering kehabisan dalam waktu singkat.
Coba varian kuah dan goreng. Setiap versi punya karakter rasa yang berbeda.
Perhatikan topping. Beberapa warung menyediakan topping ayam kampung, telur bebek, hingga pangsit khas buatan sendiri.
Nikmati dengan sambal dan acar. Kombinasi pedas dan segar membuat rasa bakmi makin seimbang.
Jangan terburu-buru. Nikmati suasananya, karena makan bakmi di warung legendaris adalah bagian dari pengalaman kuliner itu sendiri.
Lebih dari sekadar makanan, 3 bakmi legendaris di Semarang adalah potret perjalanan panjang budaya kuliner Indonesia. Setiap mangkuk mi membawa cerita, tentang ketekunan, resep turun-temurun, dan kesetiaan pelanggan. Ketika kamu mencicipinya, sebenarnya kamu sedang menikmati sepotong sejarah yang masih hidup hingga hari ini.
Editor: Komaruddin Bagja