5 Sajian Rantang Ibu, Coba Bistik RI dengan Paduan Rempah Tradisional
Minggu, 29 April 2018 - 20:06:00 WIB
JAKARTA, iNews.id – Menikmati makanan yang lezat seperti racikan ibu di rumah memang paling nikmat. Inilah yang diusung Rantang Ibu, restoran dengan konsep casual dining.
Ibu memang selalu menuangkan cintanya dalam masakan yang dibuat untuk suami dan anak-anaknya. Restoran ini ingin pengunjung yang datang dapat merasakan nikmatnya makanan seperti masakan ibu.
Chef Rantang Ibu Purbo Wahyono mengatakan, Rantang Ibu menyajikan menu dengan cita rasa lokal Nusantara. Beberapa menu yang dihadirkan Rantang Ibu, di antaranya bistik RI, cumi colo-colo, sate lilit, sop pindang salmon, garang asem iga sapi, sate maranggi, dan nasi campur priyayi."Keseluruhan ada 30 lebih menu, seperti appatizer, sup, dan main course. Main course terbagi dari ayam, beef, seafood seperti ikan dan cumi. Ada dessert juga yang mengangkat makanan tradisional," kata Purbo Wahyono kepada iNews.id, Restoran Rantang Ibu, Jakarta, belum lama ini.Penasaran menu-menu racikan Chef Purbo Wahyono di Rantang Ibu, berikut ulasan yang dirangkum iNews.id. Bistik RITampilan bistik RI yang dibuat dari beef US tenderloin terlihat sangat menggoda. Bistik disiram dengan saus berwarna coklat yang terbuat dari kapulaga dan kayu manis. Kemudian bistik ditambah mayones jawa. Pembuatan mayones jawa sama seperti mayones pada umumnya, namun ada campuran kuning telur rebus dengan kentang yang telah dilembutkan. Lalu bistik disajikan bersama pindang telur, kentang, dan wortel.

Pindang Salmon
Menu ini disajikan khusus untuk ibu hamil, orang diet, dan lainnya. Salmon memang memiliki tingkat kolesterol yang rendah dan nutrisi yang tinggi. Pindang salmon dibuat dengan bumbu dasar resep ibu seperti bawang merah, bawang putih, asem jawa, daun seledri, kunyit, dan jahe. Sedangkan salmon dimasak setengah matang di bagian dalam dan bagian luarnya sedikit matang.Menurut Chef Purbo, salmon dimasak setengah matang agar kandungan omega tidak hilang. “Sebenarnya, salmon itu paling bagus kalau setengah matang agar kandungan omeganya masih ada. Kalau terlalu matang, kandungan omeganya tidak ada, kembali lagi seperti daging biasa, nutrisi, vitamin, omega tidak ada, hilang,” katanya. Nasi Priyayi
Editor: Tuty Ocktaviany