Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Sumbar Bangun 150 Sumur Bor demi Warga Terdampak Bencana
Advertisement . Scroll to see content

6 Makanan Tidak Boleh Dihangatkan Kembali, Awas Bisa Jadi Racun

Minggu, 12 Mei 2024 - 21:32:00 WIB
6 Makanan Tidak Boleh Dihangatkan Kembali, Awas Bisa Jadi Racun
Berikut beberapa jenis makanan yang tidak boleh dihangatkan kembali karena bisa membahayakan kesehatan. (Foto: X @eatsimple_x)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kebiasaan menghangatkan makanan seringkali dilakukan masyarakat Indonesia. Ini agar makanan tidak basi dan lebih nikmat jika disajikan dalam kondisi panas atau hangat. 

Namun, ternyata tidak semua jenis makanan bisa dihangatkan. Beberapa jenis makanan justru bisa memicu masalah kesehatan jika dipanaskan kembali dan dikonsumsi. 

Berikut beberapa jenis makanan yang tidak boleh dihangatkan kembali dilansir dari akun X @eatsimple_x. 

1. Telur Rebus

Kandungan protein dalam telur dapat berubah menjadi toksin jika dihangatkan kembali. Lebih baik makan telur rebus dalam keadaan segar.

2. Kentang 

Kentang yang dihangatkan kembali dapat menyebabkan perubahan struktur pati menjadi lebih sulit dicerna, sehingga dapat mengganggu pencernaan.

3. Ayam 

Ayam yang dihangatkan kembali dapat menjadi sumber bakteri jika tidak disimpan atau dipanaskan dengan benar. Lebih baik memasak ayam segar.

4. Bayam 

Bayam mengandung nitrat yang dapat berubah menjadi senyawa beracun jika dihangatkan kembali. Lebih baik makan bayam segar atau direbus sekali saja.

5. Jamur 

Jamur yang dihangatkan kembali dapat menjadi sumber bakteri dan menyebabkan keracunan makanan. Lebih baik makan jamur segar atau simpan dalam keadaan dingin.

6. Sayuran berserat tinggi 

Sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan kacang polong yang dihangatkan kembali dapat mengalami perubahan struktur serat yang sulit dicerna. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Itulah beberapa makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali untuk menghindari masalah kesehatan.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut