Ahli Gizi Ungkap Dampak Makan Gorengan Berlebihan, Berisiko Jantung hingga Diabetes
JAKARTA, iNews.id - Gorengan merupakan salah satu camilan populer yang disukai banyak orang. Ada beragam gorengan, seperti bakwan, risol, tahu isi, dan lainnya yang menggugah selera.
Namun, sebelum mengonsumsi gorengan secara berlebihan, ada baiknya Anda mengetahui berbagai dampak di dalam tubuh saat mengonsumsi gorengan.
Dokter Spesialis Gizi tidak melarang orang-orang menyantap makanan yang digoreng. Dia mengingatkan agar mengurangi dalam menu diet sehari-hari.
"Kenapa mengonsumsi gorengan atau lemak yang tinggi tidak boleh berlebihan karena energinya atau kalorinya dua kali lipat lebih tinggi dari karbohidrat dan protein," ujar Ahli Gizi, dr Elfina Rachmi, dalam Virtual Gathering beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dr Elfina Rachmi menyarankan agar memilih lemak baik yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Dia merekomendasikan, orang-orang mengetahui status gizi masing-masing, yakni melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT).
"Kita cukup mengetahui berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam meter saat ini. Kita bagi berat badan dan tinggi badan (dalam satuan kuadrat meter). Tinggal dilihat indeks massa tubuhnya," kata dia.
Mengutip Healthline, makan lebih banyak hidangan yang digoreng dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
"Makanan digoreng sering dimasak dalam minyak nabati atau biji-bijian olahan. Saat dipanaskan, minyak ini dapat membentuk lemak trans, berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko beberapa penyakit," tulis dari keterangan tersebut.
Editor: Vien Dimyati