Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dokter Gizi Tidak Sarankan Minum Raw Milk, Ini Sederet Bahayanya
Advertisement . Scroll to see content

Anak Alergi Susu Sapi, Orang Tua Harus Tahu Cara Penuhi Gizinya 

Selasa, 26 September 2023 - 23:58:00 WIB
Anak Alergi Susu Sapi, Orang Tua Harus Tahu Cara Penuhi Gizinya 
Penuhi nutrisi anak dengan susu soya (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Susu sapi adalah salah satu sumber nutrisi harian yang membantu memenuhi kebutuhan gizi anak. Sayangnya, tidak semua anak dapat menolerir susu sapi. 

Susu kedelai atau susu soya bisa menjadi pilihan Ibu yang memiliki anak dengan intoleransi laktosa untuk memenuhi asupan nutrisinya. Susu soya untuk bayi mengandung beberapa nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. 

Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi, Budi Setiabudiawan mengatakan, protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia. Kasein dan whey adalah protein dalam susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi.

"Reaksi-reaksi ini dapat diperantarai Imunoglobulin E (IgE) atau non-IgE. Reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya,” kata Prof Budi Setiabudiawan, melalui keterangannya belum lama ini.

Lebih lanjut Prof Budi menjelaskan, orang tua tidak perlu khawatir dalam memberikan formula soya kepada anak yang tidak cocok susu sapi. Kualitas protein pada formula soya setara dengan protein pada formula berbahan dasar susu sapi. Pertumbuhan yang setara dengan bayi yang mengonsumsi formula berbasis susu sapi. 

Menurutnya, mitos mengenai anak laki-laki jadi feminin karena mengonsumsi soya juga sudah diteliti. Dan, hal tersebut tidak terbukti. Orang tua, kata Budi, tidak perlu khawatir mengenai keamanan formula soya karena berdasarkan hasil penelitian, kekuatiran tersebut tidak terbukti. 

"Reaksi alergi susu soya pada anak yang alergi susu sapi juga sangat kecil, sekitar 2.5 persen . Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter apabila curiga anak alergi susu sapi,” tuturnya.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Juwalita Surapsari mengatakan, selain menimbulkan gejala, kondisi si Kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting, salah satunya adalah defisiensi zat besi. 

Padahal, kata dr Juwalita, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal, terutama untuk mendukung perkembangan kognitif anak. 

"Risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena si kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat,” katanya. 

Juwalita menambahkan, selain harus memerhatikan kecukupan mikronutrien, asupan makanan berserat juga tidak bisa diremehkan pada anak yang tidak cocok susu sapi. Sebab, serat dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya. 

"Jika asupan serat harian tidak tercukupi dengan baik dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak," ujarnya. 

Juwalita menegaskan, menurut penelitian, pola makan rendah asupan serat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi. "Hal tersebut dapat terjadi karena saat zat pemicu alergi (alergen) yang berasal dari lingkungan maupun makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, sehingga terjadi gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus yang memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak," ujarnya. 

Sayangnya, 9 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan serat. Kondisi tersebut penting untuk menjadi perhatian bersama, terutama para orang tua. Oleh karena itu, untuk melindungi si kecil dari alergi, orang tua dianjurkan menjaga keseimbangan mikrobiota ususnya. Salah satunya melalui asupan makanan tinggi serat. 

dr Juwalita menjelaskan, sejumlah penelitian telah membuktikan, tumbuh kembang anak-anak yang mengonsumsi susu pertumbuhan untuk anak di atas satu tahun dengan isolat protein soya sama baiknya dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi. 

"Sebab, saat ini isolat protein soya telah difortifikasi dari berbagai nutrisi penting termasuk zat besi, vitamin C, dan serat, sehingga tetap dapat mendukung tumbuh kembang optimal anak yang tidak cocok susu sapi dan memiliki dampak yang sama baiknya dengan yang mengonsumsi susu sapi. Terutama, dalam mendukung kesehatan pencernaan dan perkembangan kognitif anak,” kata Juwalita. 

Melihat pentingnya dukungan asupan nutrisi yang aman dan tepat bagi anak yang tidak cocok susu sapi, beberapa waktu lalu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia mengadakan kegiatan edukasi ‘Bicara Gizi’ dengan topik ‘Peran Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi’. Kegiatan ini bagian dari rangkaian inisiatif edukasi “Soya Awareness Month” yang bertujuan agar masyarakat, khususnya orang tua lebih memahami pentingnya peran isolat protein soya sebagai alternatif nutrisi untuk dukung tumbuh kembang optimal si kecil yang tidak cocok susu sapi. 

“Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke sebanyak mungkin anak Indonesia, Danone Indonesia tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak, termasuk rangkaian produk dengan nutrisi tepat kombinasi unik zat besi dan vitamin C maupun tinggi serat," kata Dr. dr Ray Wagiu Basrowi, selaku Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia. 

Selain menyelenggarakan kegiatan edukasi ‘Bicara Gizi’, dalam rangkaian kegiatan “Soya Awareness Month” yang berlangsung selama September 2023, juga dilakukan distribusi booklet edukasi kepada para tenaga kesehatan untuk membantu mengenali gejala alergi pada anak. 

“Melalui berbagai inovasi dan inisaitf dan yang kami lakukan, diharapkan akan semakin banyak anak Indonesia, tidak terkecuali bagi anak yang tidak cocok susu sapi dapat tumbuh optimal menjadi anak generasi maju yang hebat,” tutur Ray. 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut