Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berkat Sate Maranggi, Chef Alfan Musthafa Dinobatkan sebagai Chef of The Year!
Advertisement . Scroll to see content

Asal-usul Sate Maranggi, Kuliner Khas Kota yang Dikunjungi Ganjar Pranowo ketika Bertemu Ulama di Purwakarta

Sabtu, 18 November 2023 - 12:07:00 WIB
Asal-usul Sate Maranggi, Kuliner Khas Kota yang Dikunjungi Ganjar Pranowo ketika Bertemu Ulama di Purwakarta
Mengenal asal-usul Sate Maranggi (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Purwakarta, kota yang baru saja dikunjungi Calon Presiden Ganjar Pranowo, tidak hanya dikenal dengan keramahan para ulama di Pondok Pesantren Al Muhajirin. Di Purwakarta Anda juga harus mencicipi kuliner khas yang lezat, yaitu Sate Maranggi

Dalam pertemuan spesial dengan ulama pada Jumat (17/11/2023), Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan untuk meningkatkan kualitas pesantren melalui regulasi yang tepat.

Ganjar Pranowo, yang pernah sukses sebagai Gubernur Jawa Tengah, berbagi pengalaman mengenai penerapan Perda tentang pesantren. 

Dia juga menyampaikan keyakinannya, UU Pesantren di tingkat nasional dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan santri berkualitas. Selain itu, dia menyoroti pentingnya regulasi lokal, seperti Perda Pesantren, untuk mendukung pesantren di tingkat lokal. 

Ganjar berkomitmen untuk mengoptimalisasikan Undang-Undang Pesantren jika terpilih sebagai presiden. Namun, tak hanya regulasi dan pertemuan berkelas, Sate Maranggi juga turut menjadi fokus perhatian. 

Berikut adalah asal usul Sate Maranggi yang enak, kuliner khas Purwakarta yang menjadi pilihan Ganjar Pranowo ketika bertemu ulama Jawa Barat.

Asal-usul Sate Maranggi

Sate Maranggi adalah kuliner khas yang berasal dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kata "maranggi" dalam bahasa Sunda merujuk pada seorang ahli pembuat sarung keris, istilah petukangan.

Makanan ini terdiri dari potongan daging berbentuk dadu sekitar 1 cm, disatukan sejajar dengan cara ditusuk pada tusuk bambu berukuran sekitar 20 cm. 

Potongan daging tersebut kemudian diberi bumbu dan dipanggang hingga matang. Sate Maranggi biasanya disajikan dengan sambal kecap yang khas.

Menariknya, asal usul sate maranggi dan nama "Maranggi" dalam Sate Maranggi berasal dari seorang penjual Sate Maranggi bernama Mak Anggi, yang berjualan di daerah Cianting pada tahun 1960-an. Dalam perkembangannya, kata "Maranggi" menjadi panggilan untuk merujuk lokasi berjualan Mak Anggi.

Namun ada versi asal usul sate maranggi lainnya yang mengatakan nama sate ini adalah dari pengrajin keris yang tinggal di tanah Sunda pada di zaman lampau.

Tak ada data pasti terkait asal usul Sate Maranggi yang mulai dikenal luas, tetapi beberapa informasi menyebutkan Mang Udeng, penjual Sate Maranggi di Plered, sudah berjualan sejak 1962.

Beberapa hal yang membedakan sate maranggi dengan sate pada umumnya, biasanya sate ini dihidangkan dengan bumbu kecap dan acar. Namun, yang paling khas adalah hidangan nasi timbel, sambal oncom, dan ketan bakar di beberapa rumah makan sate ini.

Dengan cita rasa yang khas dan sejarahnya yang menarik, Sate Maranggi menjadi salah satu daya tarik kuliner di Purwakarta yang wajib dicicipi oleh setiap wisatawan yang mengunjungi kota ini.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut