Buka Puasa dengan Kurma Basah atau Kering, Mana Paling Bagus?
JAKARTA, iNews.id - Kurma merupakan salah satu buah yang sangat populer dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, masih ada pertanyaan di masyarakat, kalau berbuka puasa itu lebih cocok makan kurma basah atau kering.
Kurma sejatinya ada dua jenis, kurma basah dan kurma kering. Keduanya tetap punya manfaat yang baik untuk kesehatan, mulai dari kaya nutrisi, serat, hingga antioksidan.
Tapi, jika disuruh memilih, lebih sehat mana, makan kurma basah atau kering saat buka puasa?
Mengacu pada Sunnah Rasulullah SAW, dijelaskan dalam laman resmi RSUD Dungus Jawa Timur, kurma yang dianjurkan dimakan saat buka puasa adalah kurma basah (ruthab). Sayangnya, di Indonesia agak susah mendapatkan kurma tipe ini, makanya kurma kering yang paling banyak dijumpai.
Ada alasan ilmiah kenapa kurma basah lebih disarankan ketimbang kurma kering. Adalah kandungan gula di dalam kurma basah yang lebih tinggi ketimbang kurma kering.
"Saat puasa, kadar gula darah menurun, sehingga badan menjadi lemas dan untuk meningkatkan kadar gula darah dalam waktu cepat, kurma jawabannya dan kurma basah memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi," tulis Lilik Rosidah, Penyuluh Kesehatan Masyarakat RSUD Dungus di laporan tersebut, Rabu (12/4/2023).
Dia melanjutkan, kurma punya keunggulan lainnya yaitu tinggi serat. Ketika makan kurma saat berbuka puasa, itu akan membantu menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan sistem pencernaan.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah kurma basah aman dikonsumsi penderita diabetes?
Karena kandungan gula yang lebih banyak ketimbang kurma kering, beberapa orang menghindari kurma basah, terlebih mereka yang punya masalah diabetes.
Padahal, kata Ahli Gizi Nazhif Gifari, penderita diabetes masih aman makan kurma basah. Asal porsinya tidak berlebihan.
"Kurma basah bagi penderita diabetes? Masih boleh kok, enggak apa-apa. Asal porsinya jangan berlebihan," ujar Nazhif Gifari.
"Itu juga yang terjadi pada semangka. Makan semangka boleh kok (bagi penderita diabetes), tapi kalau kebanyakan porsinya, ya gak akan baik juga dampaknya ke kesehatan," kata Nazhif.
Di kesempatan itu, dia coba menjelaskan ke masyarakat yang masih bingung mau makan kurma basah atau kering di Ramadan ini. Bagi Nazhif, mau kering atau basah silahkan saja makan keduanya atau pilih salah satu.
"Kurma basah pun kadar gula yang terkandung di dalamnya gak secara signifikan menaikkan gula darah," kata dia.
"Jadi, mau kurma kering atau basah, di Ramadan ini konsumsi kurma akan tetap bermanfaat untuk kesehatan tubuh," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati