Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor dengan Rasa Legendaris, Sudah Pernah Coba?
Advertisement . Scroll to see content

Hidangan Malam Natal 6 Negara yang Terkenal Lezat

Selasa, 19 Desember 2017 - 15:44:00 WIB
Hidangan Malam Natal 6 Negara yang Terkenal Lezat
Hidangan lezat khas Natal di berbagai negara (Foto: Insider)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap negara memiliki tradisinya masing-masing dalam merayakan Natal. Terutama untuk urusan hidangan malam Natal. Seluruh belahan dunia memiliki ciri khasnya tersendiri dan terkenal kelezatannya.

Sebut saja di Brasil, negara ini memiliki ciri khas dengan menyediakan hidangan chester. Rasanya lezat dan mirip dengan ayam. Tak hanya Brasil, di beberapa negara juga menyajikan menu khusus yang jauh dari daging-dagingan, seperti yang dilakukan masyarakat Ukraina. Tradisi di negara ini lebih memilih menyantap sup jamur, kompot, dan kutia.

Ingin tahu keunikan berbagai negara dalam menghidangkan menu malam Natal? Berikut ulasannya, seperti dilansir iNews.id dari Insider (19/12/2017).

Montenegro

Masyarakat Montenegro, ketika Natal tidak menyediakan makanan berupa daging, susu, atau mengandung lemak hewani. Hidangan utama pada hari Natal yang menjadi ciri khas Montenegro adalah Kutia. Hidangan ini dimasak bersama dengan madu, biji poppy tanah, kismis, dan kacang cincang sebagai lambangkan kebersamaan.

Tonya, salah seorang warga Montenegro yang merayakan Natal di Herceg Novi mengatakan, dirinya beserta keluarga memakan pangsit yang berisi varenyky, kacang-kacangan, kacang polong, kubis, dan asinan kubis.

"Untuk menghormati para Rasul, kami juga menyiapkan makanan, seperti bandeng atau ikan haring dengan bawang merah, jamur acar, ikan air tawar, donat spesial yang disebut pampushky, dan minuman ringan buatan sendiri yang disebut uzvar. Minuman ini terbuat dari buah kering dan rasanya segar," ucapnya.

Brasil


"Kami makan chester, yang merupakan unggas khusus menyerupai ayam," ujar Nathalie menjelaskan mengenai tradisi keluarga merayakan Natal.

"Pada hari Natal, kami juga makan pastel nasi parmesan (yang merupakan paket kue renyah goreng yang diisi keju meleleh), daging sapi cincang, atau hati yang lembut dari kelapa sawit," katanya.

Untuk hidangan penutup, masyarakat Brasil memiliki kue dan rabanadas, yang dibuat sebelum perayaan Natal. Roti berlapis ini dicelupkan dalam campuran telur dan susu. Kemudian digoreng dan disajikan dengan sirup manis.

Ukraina


"Kue yang kami punya untuk hidangan utama pada Natal adalah sup jamur, kompot, dan kutia. Ini merupakan hidangan lenten (tanpa daging) yang terbuat dari berbagai jenis gandum yang dimasak," ujar Denys warga dari Kharkiv, Ukraina.

Menurutnya, secara tradisional harus ada 12 piring di atas meja, satu lilin, dan hiasan tangkai dari pohon natal. Namun, tradisi tersebut dimodifikasi untuk memudahkan keluarga ketika menikmati santapan Natal.

Argentina


"Kami makan hidangan dingin yang disebut vitel tone, dibuat dari irisan daging sapi muda dengan saus tuna krim," kata Miguel dari Mendoza, Argentina.

"Natal ini, kami makan dua macam stuffed chicken, yang pertama diisi dengan ham, keju dan telur, sedangkan yang kedua dibuat dari sayuran. Kami menyajikan ayam dengan salad Rusia, yang terbuat dari kentang, wortel, dan kacang polong dengan mayones. Dan yang terakhir, kami memiliki empanada," tutur Miguel.

Prancis


"Hidangan utama perayaan Natal kami adalah daging babi atau bebek dengan roti kubis," kata Mara dari Lyon, Prancis.

"Menu pertama kami adalah keju yang disajikan dengan tomat dan berbagai cold meats. Bagian paling meriah dari makanan kami adalah roti jeli dan kubis asin yang diisi dengan daging babi cincang. Setelah hidangan utama babi atau bebek, kami akan menyantap semangkuk sup. Di akhir hidangan, kami menikmati kue spesial yang mirip dengan panettone," tuturnya.

Slovakia


"Piring utama kami biasanya berisi ikan mas goreng dengan salad kentang," kata Tomas dari Sekule, Slovakia.

"Saya memulainya dengan memakan wafer khusus, tidak seperti dari Belgia, tapi yang lebih besar dan lebih tipis. Wafer ini kami makan dengan madu dan biji poppy. Saya makan sup kubis asam khusus yang disebut dengan asinan kubis, dimasak dengan sayuran dan sosis," ujar Tomas.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut