Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 6 Manfaat Lengkuas bagi Kesehatan, dari Kurangi Kolesterol hingga Cegah Kanker
Advertisement . Scroll to see content

Hobi Makan Daging Ayam, Sapi, dan Kambing, Mana Paling Tinggi Kolesterolnya?

Kamis, 11 Januari 2024 - 18:08:00 WIB
Hobi Makan Daging Ayam, Sapi, dan Kambing, Mana Paling Tinggi Kolesterolnya?
Hobi Makan Daging Ayam, Sapi, dan Kambing, Mana Paling Tinggi Kolesterolnya? (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Daging merupakan salah satu makanan yang digemari banyak orang. Namun, mengosumsi daging untuk menu sehari-hari ternyata akan berdampak pada kolesterol.

Ada beberapa jenis daging yang kerap digunakan untuk masakan, seperti daging kambing, sapi, dan ayam. Perlu diketahui, mengonsumsi beberapa jenis daging juga menjadi momentum dilema dan kekhawatiran bagi sebagian orang yang menderita darah tinggi, kolesterol, dan juga lansia.

Lantas, sebenarnya daging apa yang memiliki kadar kolesterol rendah dan tinggi? Berikut ulasannya.

Pada dasarnya, pemahaman masyarakat tentang tekanan darah tinggi dan kolesterol harus terlebih dahulu dibenahi. Salah satunya terkait penyebab dari hipertensi, seperti makanan tinggi garam, makanan tinggi kolesterol, serta makanan yang mengandung kedua zat ini.

Dari sini Anda bisa mengkaji lebih lanjut apakah daging tersebut aman dikonsumsi atau tidak. Oleh sebab itu, yang perlu menjadi kewaspadaan bukan makanannya melainkan zat yang terkandung dalam makanan itu.

Melansir dari laman Universitas Airlangga Surabaya, berdasarkan penelitian terbaru, disebutkan kadar kolesterol dalam daging kambing justru lebih rendah daripada daging sapi.

Lebih lanjut, daging ayam juga memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada daging kambing. Melansir laman Kemenkes, daging kambing mengandung 75 mg kolesterol. Sementara, Daging sapi (potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram. Lalu, daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.

"Kalau tanya daging kambing aman atau tidak harusnya lebih aman karena kadar kolesterolnya paling rendah. Tapi yang harus menjadi perhatian lagi adalah cara memasaknya," ujar Pakar ilmu keperawatan UNAIR, Dr Abu Bakar.

Menyinggung tentang mitos olahan kambing yang tinggi kolesterol dan menyebabkan darah tinggi, Dr Abu menuturkan cara memasak harus benar. Cara memasak bukan hanya dari tingkat kematangan melainkan bahan lain untuk memasak, seperti halnya kecap.

"Kalau mau buat sate kambing, ya lihat kecapnya juga tinggi natrium atau tidak. Kalau kecapnya tinggi natrium, yang menyebabkan tekanan darah tinggi bisa jadi kecapnya bukan dagingnya," kata dia.

Lebih lanjut, pola konsumsi olahan daging juga harus menjadi perhatian. Jika diolah menjadi sate, maka maksimal dalam satu hari adalah tujuh tusuk, berikutnya hari kedua tujuh tusuk dan hari ketiga berhenti.

"Paling tidak jeda dua hari baru boleh makan lagi," katanya.

Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin juga dianjurkan jika hemoglobin Anda rendah dan hipertensi di atas kadar normal. Sebaliknya, jika hemoglobin darah normal dan hipertensi dalam rentang nilai aman maka konsumsi suplemen vitamin tambahan tidak perlu, kecuali obat hipertensi yang harus rutin meminum.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut