Ide Bisnis Kuliner Antigagal bagi Pemula, Bisa Menginspirasi UMKM!
JAKARTA, iNews.id - Industri kuliner Tanah Air memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja. Kuliner juga menjadi salah satu subsektor unggulan yang memiliki nilai tambah ekonomi kreatif.
Kemenparekraf menyebut, sektor unggulan yang berdampak pada ekonomi kreatif terdiri atas kuliner, fesyen, dan kriya. Sumbangsih subsektor kuliner (makanan dan minuman) terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) tergolong sangat tinggi.
Mengutip dari Data BPS 2019 kuartal I, kontribusi industri kuliner pada PDB mencapai 6,77 persen. Angka ini semakin melejit pada kuartal kedua 2019, yakni sebesar 7,99 persen. Maka itu, tidak heran jika industri kuliner di Indonesia makin diminati banyak orang.
Bagi pelaku usaha yang ingin menggeluti industri kuliner, ada beberapa tips untuk memulai bisnis kuliner. Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (14/8/2024).
Bagi pemula yang ingin menggeluti industri kuliner, tentunya harus menentukan konsep terlebih dahulu. Apakah ingin membuka restoran fine dining, kafe, food truck, atau warung? Pilih konsep yang sesuai dengan lokasi dan target pasar. Kemudian, ciptakan menu yang unik dan berkualitas. Jangan lupa untuk mempertimbangkan preferensi makanan lokal dan tren kuliner saat ini.
Franchise consultant Agung Haryadi mengatakan, untuk memulai bisnis kuliner, pelaku UMKM harus semangat meskipun mengalami kegagalan. Sebab, kegagalan bisa menjadi batu loncatan.
"Meskipun sempat merasakan kegagalan dengan bisnis kuliner, jangan menyerah. Kegagalan tersebut menjadi batu loncatan yang memperkaya wawasan dan pengalaman dalam dunia bisnis," kata Agung Haryadi melalui keterangannya.
Agung memberikan pengalamannya saat memulai karier dari bawah. Dia pernah berkuliah di School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dengan full beasiswa.
Meskipun sempat merasakan kegagalan dengan bisnis kuliner yang dirintisnya hingga terlilit hutang ratusan juta rupiah, dia tidak menyerah. Kini, Agung menjabat sebagai general manager di PT Rasa Jiwa Indonesia, perusahaan yang mengelola lebih dari 200 cabang bisnis kuliner di seluruh Indonesia, yaitu Baker Old. Sebagai Founder PengusahaKuliner, Agung terus berkembang di industri kuliner Indonesia.
Penulis buku The Franchise Game Theory ini juga membagikan pengetahuannya tentang strategi franchise yang efektif kepada publik. Tulisannya menjadi referensi penting bagi pengusaha yang ingin memahami dinamika dan strategi sukses dalam bisnis franchise.
Tidak hanya melalui tulisan, Agung juga aktif mengisi seminar dan workshop untuk para pengusaha. Adapun tujuannya berbagi pengalaman dan ilmu secara langsung, memberikan inspirasi dan solusi praktis bagi para peserta. Dia tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis pribadi, tetapi juga pada pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah. "Saya ingin berbagi sumber daya dan pelatihan untuk membantu UMKM tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif," kata dia.
Editor: Vien Dimyati