Jangan Salah, Ternyata Ini Bedanya Panna Cotta, Pudding dan Jelly

JAKARTA, iNews.id - Bagi penggemar hidangan dessert tentu sudah tidak asing dengan panna cotta. Sajian manis yang berasal dari Italia ini memiliki tekstur lembut dan lebih mudah mencair jika disimpan dalam suhu ruang.
Sebaiknya, Anda menyimpan panna cotta dalam keadaan dingin. Dengan demikian, panna cotta semakin nikmat untuk disantap.
Namun, sebelum membuat Panna cotta, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu perbedaan panna cotta, puding, dan jelly. Meski semua dessert ini memiliki tekstur lembut, ternyata sangat berbeda.
Founder Karu Dessert, Chef Marcella Meta Puspita mengatakan, panna cotta sangat berbeda dengan jelly atau puding. Hal ini bisa dilihat dari bahan dasar pembuatannya yang juga tidak sama.
"Kalau puding dari agar-agar, jelly dari konjac. Sementara, panna cotta terbuat dari gelatin, jadi itu yang membedakannya," kata Chef Marcella Meta Puspita, saat ditemui di studio 2 iNews, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Chef Marcella mengatakan, jika diolah, ketiganya akan menghasilkan tekstur berbeda. Khusus untuk panna cotta, hasilnya akan lebih smooth atau lembut. Cara pembuatannya pun sedikit berbeda, di mana membuat panna cotta tidak boleh sampai mendidih.
"Hanya sampai panas, minimal gulanya itu larut dan cukup juga untuk melelehkan si gelatin-nya," ujarnya.
Selain itu, penyimpanan panna cotta juga harus diperhatikan. Panna cotta tidak tahan di suhu ruangan biasa. Dessert ini harus selalu berada di suhu dingin, agar tidak mudah lumer atau mencair. Sementara, jelly dan puding masih dapat bertahan meskipun di luar lemari pendingin.
"Paling untuk panna cotta hanya bertahan 1 sampai 2 jam kalau disimpan di suhu ruangan biasa," kata dia.
Pada kesempatan kali ini, Chef Marcella juga memberikan tips cara membuat panna cotta yang lezat dan antigagal. Tak hanya itu saja, dia juga menjelaskan sejarah atau asal usul dari dessert berbahan dasar gelatin tersebut.
Editor: Vien Dimyati