Keluar dari Zona Nyaman, Chef Hendri Syamsul Beri Tips Bisnis Kuliner
JAKARTA, iNews.id - Menjadi seorang chef profesional tak hanya diperlukan skill mengolah bahan-bahan makanan mentah menjadi sajian yang lezat dan siap disantap, tetapi lebih daripada itu. Di luar teknik memasak dan menyajikan makanan, seorang chef juga perlu keluar dari zona nyaman.
Itulah yang disampaikan Vice President Indonesian Chef Association (ICA) Hendri Syamsul saat diskusi seputar dunia wirausaha di bidang kuliner bersama para anggota ICA, yang masih berusia produktif.
"Ini diskusi tentang bagaimana kita keluar dari zona nyaman. Kan banyak sekarang ini, mereka (chef) punya skill, tetapi juga memiliki keinginan yang lebih daripada sekarang, tapi takut keluar dari zona nyaman," kata Chef Hendri Syamsul saat ditemui iNews.id di Uptown, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 12 November 2018.
Diskusi atau semacam kelas kecil yang rutin dilakukan ICA setiap sebulan sekali, menjadi hal penting untuk mengasah kemampuan berwirausaha para chef muda. Terutama di usia produktif dalam membuka usaha atau meningkatkan skill di luar memasak.
"Karena begini, di umur produktif, mereka akan dipakai oleh bos mereka. Tapi ketika umur tidak produktif, apa yang terjadi? Kebanyakan mereka lupa akan hal itu karena sudah terhipnotis dengan yang sekarang, itulah mengapa kita mengajak mereka membuka diri, keluar dari zona nyaman," kata Hendri.
Menurut dia, banyak alasan untuk keluar dari zona nyaman. Di antaranya agar kreativitas tidak mati, membuat diri berkembang, berpikiran terbuka, tidak harus selalu bergantung dengan orang lain, masa tua terjamin, hingga selalu memiliki pikiran positif.
"Bagaimana keluar dari zona nyaman? Try something new. Pindah divisi, menantang diri sendiri untuk naik jabatan, pindah kerja, dan membuat usaha," katanya.
Di diskusi 'Keluar dari Zona Nyaman' ini, Chef Hendri juga memaparkan soal bagaimana merencanakan konsep usaha, terkait hitung-hitungan atau investment forecast, membuat konsep produk yang matang, time table, hingga management system framework.
Editor: Tuty Ocktaviany