Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
Advertisement . Scroll to see content

Keseringan Makan Pedas, Ternyata Ini Dampak yang Terjadi pada Lambung!

Jumat, 03 November 2023 - 19:43:00 WIB
Keseringan Makan Pedas, Ternyata Ini Dampak yang Terjadi pada Lambung!
Risiko menyantap makanan pedas (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bagi penggemar makanan pedas, menyantap cabai sehari-hari sudah menjadi hal biasa. Padahal, jika keseringan mengonsumsi makanan pedas ada dampak buruk yang akan terjadi.

Baru-baru ini viral di media sosial seorang wanita menceritakan kondisinya yang harus masuk ke rumah sakit dan menjalani operasi karena terlalu sering makan pedas.

Pemilik akun TikTok @vershinta2 membagikan beberapa kumpulan makanan yang selama ini dia makan. Mulai dari bakso, seblak, mi ayam, bakso bakar, dan lain sebagainya. Semua makanan tersebut adalah instan dan memiliki rasa pedas. Keseringan makan makanan pedas dan instan membuat dia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit. Hal itu karena dia mengalami masalah di bagian pencernaan.

Lantas, sebenarnya seberapa bahaya sih mengonsumsi makanan pedas?

Dokter sekaligus Epidemiolog dan Peneliti Indonesia dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, makan pedas biasanya terbuat dari cabai dan mengandung capsaicin.

"Berdasarkan riset (capsaicin) dapat menghambat produksi asam lambung, artinya secara riset begitu, jadi tidak mentrigger ulkus di lambung justru menghambat risiko asam lambung," ujar dr Dicky Budiman saat dihubungi.

Dokter Dicky menambahkan, riset lain menemukan, orang dengan masalah gangguan pencernaan seperti dispepsia, lambung perih, atau irritable bowel syndrome dan konsumsi makan pedas justru bisa bermasalah. "Artinya pada orang sehat (makan pedas) tidak terlalu masalah justru punya manfaat. Tapi orang dengan masalah lambung ini akan jadi masalah," kata dia.

Selain itu, bagi mereka yang makan pedas 10 kali dalam seminggu berpotensi mengalami masalah pencernaan. Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat buruk pada pencernaannya.

Lebih lanjut dr Dicky menjelaskan kejadian ini banyak dialami oleh kaum wanita. Ada sekitar 4 juta kasus per tahun dengan komplikasi 10 sampai 20 persen dan 2 sampai 14 persen di antaranya dioperasi karena mengalami perforasi. "Kondisi ini tidak langsung ke makanan pedasnya tapi kondisi badan secara umum, pola makan dan pola hidup seseorang, jadi komplikasi ini yang ketika dia konsumsi makanan pedas jadi pemicu," tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut