Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resep Bakso Gepeng ala Chef Martin Praja, Menu Sederhana Hangatkan Tubuh
Advertisement . Scroll to see content

Mencicipi Roti Kukus Khas Manado, Unik Hanya Ada saat Ramadan

Senin, 26 April 2021 - 21:09:00 WIB
Mencicipi Roti Kukus Khas Manado, Unik Hanya Ada saat Ramadan
Mencicipi Roti Kukus (Foto: Subhan)
Advertisement . Scroll to see content

MANADO, iNews.id - Memilih hidangan enak dan lezat saat buka puasa menjadi pilihan tepat. Apalagi makanan yang dipilih adalah roti kukus yang hanya ada saat Ramadan.

Berbagai tradisi hingga kuliner khas pun tersaji hanya saat bulan suci tiba. Tidak sedikit yang kemudian berburu makanan tradisional di bulan Ramadan ini sebagai takjil berbuka puasa.

Kuliner khas bulan Ramadan biasanya unik-unik, bahkan ada yang hanya hadir di bulan Ramadan, yakni roti kukus. 

Kuliner ini hanya tersedia saat bulan Ramadan saja dan hanya ada di Kelurahan Istiqlal, Kecamatan Wenang, Kota Manado, atau lebih familiar dengan sebutan Kampung Arab karena mayoritas warganya merupakan keturunan Arab.

Asal muasal roti kukus ini tidak ada yang tahu pasti, kuliner ini memang sudah ada sejak zaman dahulu kala, dan merupakan sajian khusus berbuka puasa yang wajib disediakan untuk anggota keluarga.

"Roti kukus ini setahu saya sudah ada sejak zaman orangtua saya dahulu. Sejak saya masih SD ibu saya sudah membuat roti kukus," kata Safira Tarimboba kepada MNC Media Portal, Senin (26/4/2021)

Roti kukus dijual bebas dan bisa ditemui di kios-kios takjil yang ada di kampung Arab. Roti kukus terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan telur, garam dan air, sementara untuk isinya berupa tumisan soun, bawang merah, bawang putih, cabai dan ikan tuna, atau ikan cakalang juga bisa. Ikan yang sudah disuwir-suwir kemudian dicampur dengan laksa dan air santan kelapa.

Cara membuatnya juga cukup mudah, yakni dengan cara mencampur adonan tepung terigu dengan telur, untuk 1/2 kg tepung terigu, cukup dengan 1 butir telur, ditambah dengan air dan garam.

Kemudian, campuran tersebut dituang di atas cetakan berupa teflon kecil terus dibakar satu-satu dengan nyala api kecil. Campuran adonan harus merata dan tidak kental agar kulit roti tidak tebal dan mudah untuk digulung.

Di atas kulit roti yang sudah selesai dibakar, ikan tuna atau ikan cakalang suwir beserta laksa digulung. Letakkan satu per satu roti kukus di atas nampan yang sudah dilapisi daun pandan terlebih dahulu, kemudian masukkan nampan yang berisi roti kukus ke dalam wajan yang sudah berisi air terus ditutup. 

Kukus selama lima menit atau sampai wajan mengeluarkan uap air terus diangkat. Taburkan air santan, daun pandan dan bawang goreng, roti kukus sudah siap untuk dinikmati.

Untuk menikmati roti kukus ini, Anda harus datang lebih awal di kios-kios takjil jika tidak mau kehabisan roti kukus. Memang hampir semua penjaja makanan di Kampung Arab menjajakan roti kukus, namun selalu saja habis diburu untuk menu buka puasa. 

Pembelinya bukan hanya dari warga Kampung Arab saja, warga dari luar juga datang hanya untuk membeli roti kukus ini. Meski terlihat sederhana, roti kukus mampu menyihir para penikmatnya dengan rasa yang unik. Rasanya gurih dan mengenyangkan.

Di kios-kios Ramadan, roti kukus dihargai Rp2.500. Ada juga yang diisi dalam pembungkus mika dengan isi 4 roti kukus dan dijual seharga Rp10.000. Sedangkan untuk satu buah nampan berisi 25 biji roti kukus dijual dengan harga Rp75.000.

Setiap hari, Safira yang meneruskan usaha orangtuanya itu memproduksi sebanyak 200 roti kukus. Akhir Ramadan kata dia pesanan justru makjn meningkat sampai dengan 400 biji. Per hari, Safira meraup untung bersih dari penjualan roti kukus ini sebesar Rp300.000.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut