Mengenal Nasi Campur Khas Betawi yang Mulai Langka, Rasanya Gurih dan Lezat

JAKARTA, iNews.id - Nasi ulam merupakan salah satu makanan khas Betawi yang memiliki rasa gurih dan lezat. Namun sayangnya, makanan ini semakin perlahan mulai sulit untuk ditemukan.

Masyarakat Betawi memiliki beragam kudapan khas yang kerap dijadikan sebagai menu sarapan. Tidak hanya nasi uduk atau ketupat sayur, salah satu menu sarapan khas Betawi yang cukup populer adalah nasi ulam, namun kini cukup langka keberadaannya.

Baca Juga

Gampang Banget! Ini Resep Makanan Diet Praktis yang Harus Dicoba di Rumah

Sekilas nasi ulam memang terlihat seperti nasi campur pada umumnya, tak jarang banyak orang yang menyebut menu satu ini sebagai ‘nasi campurnya orang Betawi’.

Dalam sepiring nasi ulam biasanya terdiri atas sambal kacang, kemangi, mentimun, dan kerupuk emping atau biasanya ditambahkan dengan telur balado atau perkedal kentang. Lauk pendamping nasi ulam kini kian variatif, dengan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan selera individu.

Baca Juga

Waspada dengan Deretan Makanan Ini, Dampaknya Bikin Imunitas Melemah!

Lantas, apa saja fakta menarik dari nasi ulang khas Betawi yang memiliki rasa gurih ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (23/10/2023).

Baca Juga

7 Ciri Khas Makanan Jawa Barat, Lezat dan Wajib Dicoba

Mengenal Nasi Ulam

Kata 'ulam' dalam bahasa Betawi adalah penyebutan untuk serundeng dari kelapa parut yang ketika dicampur dengan nasi putih akan memberikan cita rasa gurih dan pedas di lidah.

Hasil Alkulturasi

Baca Juga

3 Ciri Khas Makanan Yogyakarta dan Varian Kuliner yang Harus Dicoba

Menilik Ensiklopedia Jakarta, nasi ulam merupakan kudapan dari persilangan dari tiga kuliner budaya yang berbeda. Misalnya, nasi putih dengan taburan serundeng dan kacang merupakan pengaruh dari kuliner India. Semur dan perkedel sebagai pelengkap merupakan pengaruh kuliner dari Belanda. Sedangkan pengaruh kuliner Tionghoa terlihat dalam penggunaan bihun goreng dan dendeng manis.

Dua Jenis Nasi Ulam

Nasi ulam terdiri atas dua versi penyajian, dengan kuah atau kering. Tak hanya di Jakarta, nasi ulam ternyata juga ada di Malaysia lho! Nasi ulam di Malaysia disajikan tanpa kuah. Nasi ulam yang disajikan basah terdiri atas siraman kuah semur tahu atau kentang dengan lauk pendamping seperti bihun goreng, telur dadar, cumi asin goreng dan taburan kacang tanah. Sedangkan untuk nasi ulam yang dihidangkan kering terdiri atas nasi putih, sambal kacang, kemangi, serundeng kelapa, mentimun, dan kerupuk emping. Adapun lauk pendampingnya seperti semur, tempe goreng, empal goreng, perkedel, tempe goreng, dan pepes bumbu rujak. Pada zaman dulu, kudapan ini sangat populer dan kerap dihidangkan dalam acara hajatan di daerah Kampung Melayu, Jatinegara, dan sekitarnya.

Editor: Vien Dimyati