Menjelajahi Gua Kiskendo yang Misterius, Ternyata Dalamnya Banyak Tempat Semedi
JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Kulonprogo selalu menarik untuk dijelajahi. Bahkan, tradisi turun-temurun di Kulonprogo menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu daya tarik yang bisa dikunjungi saat berada di Kulonprogo adalah Gua Kiskendo. Ya, sebagian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia masih menjalankan tradisi ritual semedi di gua.
Gua Kiskendo ternyata masih dijadikan lokasi semedi sebagian masyarakat. Kenapa dikatakan sebagian masyarakat Indonesia, karena kata Juru Kunci Gua Kiskendo, Mbah Slamet, orang yang bersemedi di Gua Kiskendo datang dari warga sekitar maupun orang Jakarta.
"Yang datang semedi di Gua Kiskendo biasanya warga setempat atau juga orang Jakarta. Tujuannya macam-macam," kata Mbah Slamet pada MNC Portal saat diwawancarai di dalam Gua Kiskendo belum lama ini.

Secara detail, Mbah Slamet menjelaskan, kalau orang yang datang semedi di Gua Kiskendo itu biasanya seniman, orang yang ingin menjadi pengusaha sukses, jadi peternak yang sukses, petani yang sukses, dan sebagainya.
Beda-beda jenis pekerjaan itu ternyata karena titik semedinya pun macam-macam dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Itu kenapa, ada titik khusus semedi di dalam gua.
Untuk yang mau jadi dalang atau seniman sukses, mereka semedi di lokasi berbeda dengan tempat semedi untuk pengusaha sukses.
"Jadi, setiap tujuan yang diharapkan punya tempat semedinya masing-masing," ujar Mbah Slamet.
Selain menjadi lokasi semedi, Gua Kiskendo memang menjadi destinasi wisata Kulonprogo. Artinya, wisatawan yang hanya ingin melihat bagaimana keindahan Gua Kiskendo ini pun jadi target pengelola tempat wisata.
Menurut Mbah Slamet, Gua Kiskendo itu ramainya di hari-hari besar termasuk juga saat bulan-bulan Suro. "Di Idul Fitri misalnya, Gua Kiskendo biasanya akan ramai selama 2 minggu penuh," katanya.
Adapun sejarah Gua Kiskendo dijelaskan di papan reklame yang ada di dekat pintu masuk gua. Dijelaskan di sana, Gua Kiskendo terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo.

Gua ini pertama kali ditemukan pada 1820. Gua Kiskendo berjarak 38 km ke barat dari Yogyakarta dan 21 km ke arah utara dari pusat Kota Wates.
Berdasar mitos pewayangan, Gua Kiskendo merupakan tempat pertempuran antara Mahesa Sura yang merupakan raja dari kerajaan Kiskendo dan patihnya, Lembu Sura, melawan Subali dan Sugriwa, wanara kakak beradik yang diperintahkan para dewa untuk merebut Dewi Toro, seorang dewi cantik yang diculik oleh Mahesa Sura.
Gua Kiskendo ini mulai dibuka resmi menjadi destinasi wisata oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 1987. Pengelolaaan gua yang memiliki kedalaman 1,5 km di dalam perut bumi ini diserahkan ke Dinas Pariwisata Kulonprogo pada 2005.
Di kawasan Gua Kiskendo terdapat satu amphiteater yang biasa digunakan untuk mementaskan sendratasi kolosal Sugriwa-Subali. Sendratari topeng ini dipentaskan sebanyak 10 kali dalam setahun.
Editor: Vien Dimyati